tag:blogger.com,1999:blog-31263702989727042822024-02-21T07:22:33.057+07:00PUMBAKALA site'sPenempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.comBlogger45125tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-24717806687269782322010-10-15T20:05:00.000+07:002010-10-16T00:05:18.355+07:00Kuningan Kabupaten Konservasi <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --><div style="text-align: justify;"> Kabupaten kuningan membuktikan keseriusannya dalam mencapai Kbupaten Konservasi. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai program yang diluncurkan oleh pemerintah kabupaten kuningan selalu berkaitan denga rehabilitasi dan perbaikan lingkungan, baik hayati maupun hewani, pembangunan Kebun Raya Kuningan yang terletak di wilayah Desa Padabeunghjar Kecamatan Pasawahan, merupakan salah satu bukti bahwa Kabupaten Kuningan sangat serius menjaga klestarian lingkungan dalam rangka penyelamatan dari ancaman global warming yang akhir-akhir ini telah meresahkan masyarakat dunia. Konon menurut para ahli global warming disebabkan kaerna salah satunya areal hijau di dunia ini telah rusak. <br><br>Indonesia yang merupakan paru-paru dunia karena 70% areal indonesia merupakan areal yang menurut penelitian para ahli kini tersisa 35% saja hutan Indonesia yang masih Produktif. Hal ini dikarenakan ulah-ulah manusia yang tidak mbertanggung jawab. Yang menjadi pertanyaan kenapa mereka tidak bertanggung jawab ? kita kembalikan lagi kepada perekonomian masyarakat kita yang memprihatinkan. Mereka merusak hutan untuk kepentingan perut. Bagaimanakah solusi yang harus di ambil jika hal ini telah terjadi ? <br><br> Pemerintah tentu harus menjadi penentu bagaimana hutan kita bisa selamat. Bebagai program yang pemerintah cenangkan tentunya harus membawa efek yang baik bagi masyarakat, jangan hanya beberapa program yang direncankan hanaya menguntungkan beberapa pihak saja,m sehingga masyarakat tetap saja berada dalam kondisi yang karut-marut. Seperti kita ketahui bersama konservasi merupakan pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have). Namun secara bijaksana (wise use). Ide ini di kemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan arang Amerika pwrtama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi konservasi merupakan suatu bentuk dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk dari pada sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa depan. <br><br>Kabupaten Kuningan yang secara terus-menerus berusaha untuk memelihara dan melestarikan lingkungan tentunya mempunyai pandangan jauh kedepan tentang keberadaan lingkungan yang merupakan salah satu elmen penting kehidupan kehidupan kita. Seperti air yang merupakan kebutuhan pokok manusia, jika lingkungan yang ada dibiarkan rusak maka lambat laun manusia akan sulit untuk mendapat air bersih. <br> </div> <!-- multiply:no_crosspost --><p class='multiply:no_crosspost'></p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-3907856908721777672010-10-15T20:01:00.000+07:002010-10-16T00:01:25.335+07:00Kuningan Kabupaten Konservasi <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> Kabupaten kuningan membuktikan keseriusannya dalam mencapai Kbupaten Konservasi. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai program yang diluncurkan oleh pemerintah kabupaten kuningan selalu berkaitan denga rehabilitasi dan perbaikan lingkungan, baik hayati maupun hewani, pembangunan Kebun Raya Kuningan yang terletak di wilayah Desa Padabeunghjar Kecamatan Pasawahan, merupakan salah satu bukti bahwa Kabupaten Kuningan sangat serius menjaga klestarian lingkungan dalam rangka penyelamatan dari ancaman global warming yang akhir-akhir ini telah meresahkan masyarakat dunia. Konon menurut para ahli global warming disebabkan kaerna salah satunya areal hijau di dunia ini telah rusak. Indonesia yang merupakan paru-paru dunia karena 70% areal indonesia merupakan areal yang menurut penelitian para ahli kini tersisa 35% saja hutan Indonesia yang masih Produktif. Hal ini dikarenakan ulah-ulah manusia yang tidak mbertanggung jawab. Yang menjadi pertanyaan kenapa mereka tidak bertanggung jawab ? kita kembalikan lagi kepada perekonomian masyarakat kita yang memprihatinkan. Mereka merusak hutan untuk kepentingan perut. Bagaimanakah solusi yang harus di ambil jika hal ini telah terjadi ? Pemerintah tentu harus menjadi penentu bagaimana hutan kita bisa selamat. Bebagai program yang pemerintah cenangkan tentunya harus membawa efek yang baik bagi masyarakat, jangan hanya beberapa program yang direncankan hanaya menguntungkan beberapa pihak saja,m sehingga masyarakat tetap saja berada dalam kondisi yang karut-marut. Seperti kita ketahui bersama konservasi merupakan pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have). Namun secara bijaksana (wise use). Ide ini di kemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan arang Amerika pwrtama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi konservasi merupakan suatu bentuk dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk dari pada sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa depan. Kabupaten Kuningan yang secara terus-menerus berusaha untuk memelihara dan melestarikan lingkungan tentunya mempunyai pandangan jauh kedepan tentang keberadaan lingkungan yang merupakan salah satu elmen penting kehidupan kehidupan kita. Seperti air yang merupakan kebutuhan pokok manusia, jika lingkungan yang ada dibiarkan rusak maka lambat laun manusia akan sulit untuk mendapat air bersih. <!-- multiply:no_crosspost --><p class='multiply:no_crosspost'></p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-316464613130580212010-10-15T19:52:00.000+07:002010-10-15T23:52:43.229+07:00SEJARAH SINGKAT KUNINGAN<br> <!-- multiply:no_crosspost --><p class='multiply:no_crosspost'></p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-55690030742134677712009-07-08T09:29:00.000+07:002009-07-08T09:32:27.675+07:00Hutan sebagai Museum Hidup, Warisan Bagi Anak Cucu<p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Pada tahun 1966 kawasan Dusun Duren, Desa Beji, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah gersang. Sering terjadi bencana kekeringan dan erosi. Karena keprihatinannya, Sudiyo, Ketua Masyarakat Adat Hutan Wonosadi berniat menghijaukan kembali hutan yang gundul di kawasan itu. Bersama masyarakat adat dan dukungan pemerintah daerah setempat, Sudiyo melakukan beragam upaya unik dalam melestarikan keanekaragaman hayati.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Awalnya Sudiyo mengalami kesulitan dalam menyadarkan masyarakat setempat untuk melestarikan hutan. Namun dengan pendekatan secara tradisional, akhirnya Sudiyo berhasil menyadarkan masyarakat untuk berperan serta.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Merekapun bersama melakukan pelestarian hutan dengan swadaya sendiri. Mereka melakukan pembibitan dan penanaman sendiri. Sebagai masyarakat yang berpegang pada adapt, merekapun melakukannya dengan kearifan tradisional dan pelestarian seni budaya lokal, seperti sadram pasca panen dan seni musik tradisional Rinding Gumbeng, karawitan, ketoprak dan wayang kulit. Sadram yaitu upacara adat untuk memberi penghargaan kepada nenek moyang yang telah merawat dan menjaga hutan di waktu lampau sehingga dapat memberi sumber kehidupan bagi masyarakat sekarang.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sekitar 1970, upaya swadaya Sudiyo bersama masyarakat setempat berhasil menghijaukan hutan kembali. Akhirnya hutan tersebut menjadi percontohan bagi penghijauan kembali kawasan sekitarnya. Merekapun membentuk Bala Dewi (Badan Pengelola Desa Wisata) yang mengelola hutan Wonosadi sebagai hutan wisata. </span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Dengan lebatnya hutan, maka munculah 3 titik mata air yang tanpa henti mengairi ladang dan sawah warga.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">“Sekarang daerah kami mempunyai air berlimpah, berbeda jauh dari dulu yang kekurangan air,” ungkap Sudiyo di Jakarta (26/5).</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Air itu bisa untuk mengairi sawah tanaman padi seluas 50 hektar yang dapat panen 3 kali per tahun. Air juga bisa masuk ke rumah-rumah penduduk dengan swadaya sendiri dan memenuhi kebutuhan rumah tangga sebanyak 200 KK serta beberapa dusun sekitarnya.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Keteguhan Sudiyo bersama masyarakat adat setempat dalam memelihara dan menyelamatkan hutan adat Wonosadi selama hampir 44 tahun, juga membuktikan peran besarnya dalam menjaga habitat flora fauna yang sudah langka seperti 200 lebih tanaman jenis kayu-kayuan, perdu, rerumputan, tanaman obat, anggrek lokal, aneka jenis burung, tercegahnya erosi.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Keberhasilannya bersama warga dalam menghijaukan hutan kembali tak lepas dari ketulusannya dalam menjaga kelestarian alam. Bagi Sudiyo, menjaga hutan berarti menjaga warisan dari nenek moyang yang akan diserahkan kepada anak cucu.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">“Hutan ini bukan untuk kita tetapi untuk anak cucu kita, sehingga tidak boleh ditebang,” tegas Sudiyo.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Menurut Sudiyo, hutan Wonosadi terbagai dalam hutan inti seluas 25 hektar dan hutan penyangga 30 hektar. Hutan inti tidak boleh ditebang. Sedangkan hutan penyangga yang merupakan tanah milik masyarakat yang dihutankan dapat ditebang namun harus ditanami terlebih dulu.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sejak penghutanan kembali hingga sekarang, menurutnya, masyarakat menyadari kalau hutan sangat penting. Hutan yang menyimpan kayu-kayu langka yang berfungsi sebagai museum hidup dan bermanfat bagi pendidikan dan penelitian.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian petani ini benar-benar tidak merambah hutan kecuali hanya untuk keperluan obat-obatan. Taraf hidup merekapun meningkat. Penghasilan, pendidikan dan kesehatan mereka jauh lebih baik.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Dengan semboyan tekun (tidak putus asa), teken (berpegang pada aturan), tekan (sampai pada tujuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah), Sudiyo merasa biasa saja mendapat penghargaan Prakarsa Lestari Kehati Award pada 26 Mei lalu.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Baginya sudah menjadi tugas dan kewajiban untuk menyadarkan masyarakat. Menjaga alam seisinya, bagi pria berusia 73 tahun ini merupakan bagian dari perwujudan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa yang memberi hidup, cintanya pada ibu pertiwi, penghargaan pada orang tua dan bentuk kehati-hati dalam menjalani hidup.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Agar hutan Wonosadi terjaga secara optimal, Sudiyo mengusulkannya agar menjadi hutan adat pada Menteri Kehutanan dan diterima. Dengan menjadi hutan adat, masyarakat adat yang memegang teguh aturan tradisional tidak akan berani merusak hutan. Selanjutnya hutan adat Wonosadi juga akan menjadi Taman Keanekaragaman Hayati yang menyimpan bermacam keanekaragaman hayati lokal dan langka.</span> </p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-65582790455066510092009-07-08T09:27:00.000+07:002009-07-08T09:28:15.013+07:00Ketika Hutan Berubah Fungsi<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Tradisi menjaga kelestarian hutan oleh masyarakat pedalaman (adat) masih bisa terjamin dengan cara-cara tradisional, karena keteguhannya memegang aturan agama dan <span> </span>adat. Dalam hal pelestarian keanekaragaman hayati hutan, masyarakat pedalaman Aceh yang hidup di pinggiran hutan (seperti masyarakat pedalaman di Indonesia lainnya), menjaga hutan secara tertib dalam keseharian mereka.</span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Di antaranya menggunakan kayu secukupnya untuk kebutuhan sehari-hari, menanam padi dengan menggunakan pupuk alamiah (organik dan <span></span>kompos). Menyemai benih pohon hutan yang bermanfaat hingga puluhan tahun untuk anak cucu. Seperti durian, rambutan, manggis dengan tetap menjaga keseimbangan alam sekitar. Masyarakat adat menjaga hutan karena adanya perlindungan terhadap sumber mata air bagi kehidupan manusia, satwa liar, dan tumbuhan hutan. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Seiring berjalannya waktu, kondisi hutan lindung dan hutan konservasi di Aceh pun mulai terusik dengan hadirnya raungan mesin gergaji HPH, eksplorasi tambang yang tidak ada perhitungan matang, dan ekplorasi material galian C yang asal keruk. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Pembabatan hutan terhadap kayu-kayu berusia ratusan tahun terus berlangsung, tanpa jeda. Jenis kayu gaharu makin kerap dicari, untuk dijual ke luar daerah Aceh. Karena intinya bernilai tinggi. Juga eksplorasi batu gunung di kawasan wisata, yang merugikan masyarakat pinggiran hutan. Dan sangat memprihatinkan sebagian<span> </span>satwa yang dilindungi ikut menjadi korban, diburu dengan memanfaatkan jasa pemburu lokal yang dibayar tinggi oleh penadah luar Aceh.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Kelompok satwa yang menjadi sasaran terutama jenis harimau (<em>Panthera tigris sumatrae)</em> untuk diambil kulit dan tulangnya. Dan gajah <em>(Elephas maximus sumattranus</em>) yang diambil gadingnya, lalu dijual keluar Aceh. Jenis trenggiling (<em>M<span>anis javanicus)</span></em><strong> </strong>hampir punah karena banyak dikonsumsi dan digunakan sebagai pengobatan tradisional, seiring meningkatnya perburuan dan perdagangan atas permintaan pasar.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Saat ini di Indonesia ada dua jenis harimau yang telah punah yaitu harimau jawa (<em>Panthera tigris sondaica)</em>, diperkirakan punah pada tahun 1972. Dimana jenis ini dulu sering terlihat di kawasan hutan basah Pulau Jawa. Juga harimau bali <em>(Panthera tigris balica)</em> diperkirakan punah tahun 1937. Harimau itu ditemui berkeliaran di hutan hujan kepulauan tersebut.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Hutan Berubah Fungsi<o:p></o:p></span></strong> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Kawasan hutan dan perairan Aceh cukup luas. Dari <span>sumber informasi data kehutanan NAD, Pusat Inventaris dan Statistik Kehutanan, Badan Planologi Kehutanan, Departemen Kehutanan Republik Indonesia, 2004, luas hutan di Aceh mencapai 3.549.831 hektar atau tiga persen dari luas kawasan hutan dan perairan Indonesia 109.961.731.28 hektar. Terdiri dari kawasan hutan konservasi 1.066.733 ha kawasan hutan lindung 1.844.500 ha , <span> </span>kawasan hutan produksi 638.580 ha<em>.</em><o:p></o:p></span></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Sayang ijin HPH diberikan sesuka hati di Aceh. Akibatnya perambahan dan pembalakan <span> </span>hutan skala besar terjadi hingga menurunkan jumlah pepohonan dan kualitas hutan dalam menjaga ekosistem yang sudah ada.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Dalam <em>Buletin Ulu Masen</em><em> </em><span> </span>(<span>4-01-08)<em>,</em></span> <span>kondisi hutan Aceh masih salah satu yang terbaik di Indonesia. Aceh masih memiliki hutan tropis seluas 3,25 juta hektar yang diperkirakan memiliki kandungan karbon sebesar 415 juta ton secara tidak langsung. Perdagangan karbon adalah bonus besar dalam menjaga kelestarian hutan. Namun ada atau tidak konpensasi perdagangan itu, kita harus tetap melindungi hutan.</span> <span> </span><o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Iklim mulai berubah tidak menentu. Pemanasan suhu bumi meningkat, es di kutub mencair, air laut pasang, ditambah lagi dengan efek rumah kaca, terutama gedung-gedung pencakar langit di kota-kota besar di dunia. Pabrik-pabrik raksasa juga ikut andil mencemari air tanah dan udara. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Pohon-pohon kayu di kawasan hutan digergaji hingga rebah ke tanah tanpa tebang pilih, bahkan tidak ada penghijauan kembali. Tanah mulai tidak ada pegangan dalam menampung air hujan, akar pohon sudah membusuk tidak ada pengganti pohon baru. Jika raung gergaji tanpa henti. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Penggalian bahan galian C jalan terus, pasti bencana mulai datang menghampiri, seperti banjir bandang. Air sungai meluap di ambang batas, tanah longsor, berakibat kebun dan ladang terbenam kesungai. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Gerombolan gajah sumatera turun gunung, merusak kebun di desa-desa, baik di kawasan timur, utara, maupun kawasan barat selatan Aceh. Harimau sumatera <span> </span>mencari mangsa manusia dan ternak ke desa-desa, seperti yang terjadi di Sampoiniet Aceh Jaya, dan di Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Selatan. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Keanekaragaman hayati jelas terusik, rantai makanan terputus. Rusa <em>(<span>cervus</span>) </em>diburu untuk dikomsumsi dagingnya, <span> </span>burung – burung<span> </span>primata dan reptil juga beruang madu (<em>Helarctos malayanus</em>) kehilangan rumah mereka. Juga jenis satwa endemik lainnya mulai <em>ngacir</em> dari hutan yang sudah terbakar, berubah jadi arang. Menjadi ladang perkebunan kelapa sawit yang mematikan sumber air, serta adanya ladang-ladang berpindah. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Hutan jadi padang gersang dan tandus, tidak ada generasi pengganti pohon muda yang merimbunkan kembali hutan. Bencana ekologi terjadi, yang tersisa hanya penyesalan. Pengundang malapetaka bencana lari dari tanggung jawab, tanpa memberi ganti rugi memadai kepada masyarakat pinggiran hutan, dan rakyat umum lainnya. Dari sekian bencana yang paling menderita adalah kaum perempuan dan anak-anak. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Semua ini salah sebagian manusia yang<span> </span>hanya memikirkan keuntungan semata, dan tak acuh akan akibat ke depan jika hutan dirambah, yang berakibat matinya unsur ekologi, keanekaragaman hayati, dan ekosistem hutan.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Biasanya yang merambah hutan, pembuka ladang, dan lahan tambang adalah para pendatang dari luar satu kawasan hutan atau pedesaan yang memanfaatkan jasa segelintir orang lokal yang awam akan efek ke depan, seperti yang pernah kita lihat di kawasan hutan krueng teunom, adanya orang luar Aceh yang mengambil sumber daya alam (kayu gaharu) dan berburu burung merak sumatera.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Para pendatang terkadang melupakan keberadaan masyarakat lokal yang berhak mengatur kawasan mereka. Di Aceh sering terjadi masyarakat hanya bisa berdiri di tempat tanpa bisa berbuat banyak mengelola sumber daya alam mereka. Seperti istilah buaya sungai hanya berdiri terpinggiri buaya masuk menuai rezeki <em>(buya krueng teudong dong buya tamong meuraseuki).<strong> </strong></em>Perampasan sumber daya alam masih saja terjadi dengan mengenyampingkan nilai-nilai lokal, adat dan budaya. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Keanekaragaman hayati sebagai amanah dari Allah SWT akan dapat dan dilestarikan demi anak cucu, selama hutan tidak dirubah fungsinya sebagai penyerap karbondioksida. Menstabilkan suhu dan penyedia air sebagai sumber kehidupan, maka hutan akan sangat bermanfaat sebagai paru-paru dunia, serta mensejahterakan manusia dan lingkungan hidup sekitarnya.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Jeda Tebang</span></strong> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN"></span></strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Pada tanggal 6 Juni 2007 Gubernur Aceh telah mendeklarasikan <em>moratorium logging</em> (penghentian penebangan kayu) dalam kontek penghentian penebangan seluruh hutan Aceh, dengan maksud menata kembali hutan aceh menuju hutan lestari, dan rakyat Aceh sejahtera.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Semua rakyat Aceh ikut mendukung, walaupun hingga saat ini penebangan masih terjadi di hutan Aceh dalam skala menengah dan kecil, dibandingkan sewaktu masih maraknya HPH. Hal ini terjadi karena tidak adanya pemberdayaan secara merata dan berkelanjutan kepada masyarakat di kawasan ekosistem hutan. Baik itu kawasan ekosistem Leuser, ekosistem Seulawah, ekosistem Burni Telong dan ekosistem Ulu Masen. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Jika kita masih ingat petikan dialog dalam sebuah film dokumenter dengan judul <em>Legal Logging</em> oleh Komunitas Masyarakat Sarah Raya, dalam proses penebangan kayu <span></span>dikawasan hutan Sarah Raya.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Desa ini berada paling ujung di kawasan pinggiran hutan Teunom yang dilintasi aliran sungai Teunom Aceh Jaya. Seorang buruh penebang kayu mengatakan dalam bahasa aceh "<em>menyoe lagenyoe buet, glap masa depan aneuk</em>". Maksudnya kalau begini terus bekerja membelah kayu, akan suram masa depan anak. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Sebenarnya mereka ingin berubah dari keadaan yang begitu berat dijalani. Namun terpaksa bekerja di sektor ini, karena tidak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Kenapa <em>legal logging</em>? Karena mereka menganggap sah kerja mereka membelah kayu, <span> </span>yang hanya bisa menutupi kebutuhan perut mereka untuk satu atau dua hari saja. Belum tentu keesokan harinya bisa makan. Kalau HPH atau perambah pembalakan liar yang dibayar para cukong kayu, bukan hanya untuk isi perut, namun untuk nafsu serakah mereka membabat habis hutan, tanpa tebang pilih. Ini jelas <em>illegal logging </em><span></span>(pembalakan liar) yang mengundang bencana. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Polisi hutan sudah bekerja di lapangan namun belum maksimal, entah mengapa? Mungkin yang direkrut, sebagian bukan polisi hutan (<em>Jagawana</em>) yang berasal dari masyarakat lokal, dan hidup berdampingan langsung dengan kawasan rimba di komunitas mereka serta lebih paham kondisi hutan secara langsung. Lalu bagaimana jika orang kota yang direkrut menjadi polisi hutan, yang butuh adaptasi berbulan-bulan, dalam memahami nilai-nilai lokal suatu kawasan?<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Semoga jeda tebang yang sudah berumur satu tahun di Aceh terus berjalan seiring perdamaian yang semakin membaik, semoga fungsi hutan dapat kembali seperti sediakala. Dan kini malapetaka dimana-mana, namun ini cobaan bagi kita selaku hamba-Nya yang masih bergelimang dosa, jauh dari pintu taubat.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Agar kita selamat dari semua cobaan, mari bersama menjaga kelestarian alam sebagai amanah Allah SWT. agar ada keseimbangan hidup antara manusia dengan alam sekitarnya. Wallahu A'lam Bisshawab.</span> </p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-57952778593943276342009-07-08T09:23:00.000+07:002009-07-08T09:25:04.902+07:00Akses Sumber Daya Hayati Maksimal, Pembagian Manfaat Minimal?<span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Negara-negara peserta (<em>parties</em>) dari Konvensi Keanekaragaman Hayati (KKH) sepakat menyusun peta jalan menuju Rejim Internasional untuk Akses dan Pembagian Keuntungan (<em>International regimes on Access and Benefit Sharing</em>/ABS), pada tahun 2010. Peta jalan tersebut dihasilkan dari proses perundingan dalam <em>Conference of Parties</em> (COP) ke-9 KKH di Bonn, Jerman, yang berakhir akhir Mei lalu.<o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Rejim internasional tersebut untuk menetapkan aturan internasional bagaimana keuntungan atau manfaat dari penggunaan sumber daya genetik dan terkait dengan pengetahuan tradisional dibagi secara adil antara negara-negara pengguna dan negara-negara penyedia. Selama ini, negara-negara penyedia sumber daya genetik, masyarakat lokal dan adat yang merupakan pemilik pengetahuan, tidak mendapatkan bagian manfaat dari pemanfaatan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang banyak dikomersialisasikan oleh negera-negara dan perusahaan pengguna yang kebanyakan berasal negara maju. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Mengapa harus ada aturan yang berlaku internasional dan mengikat secara hukum (<em>legally binding</em>)? Negara-negera berkembang yang tergabung dalam LMMC (<em>Like Minded Megadiverse Countries</em>) dan Kelompok Afrika mengatakan bahwa aturan nasional tidak bisa mencegah terjadinya pencurian hayati. Karena itu diperlukan aturan internasinal yang bisa meregulasi akses atas sumber daya genetik dan dapat melindungi hak masyarakat lokal dan adat dari pencurian hayati.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Negara-negara yang berada dalam kelompok LMMC, yang menjadi <em>parties </em>dari KKH adalah Bolivia, Brazil, China, Kolombia, Kosta Rika, RepubliK Demokratik Kongo, Ekuador, India, Indonesia, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Meksiko, Peru, Filipina, Afrika Selatan, dan Venezuela. Negara-negara tersebut memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Rejim internasional untuk ABS lebih merupakan kepentingan negara-negara berkembang, masyarakat pemilik pengetahuan yang terkait dengan sumber daya genetik, seperti Indonesia yang memiliki kekayaan hayati terbesar ke-2 di dunia. Rejim tersebut juga diperlukan untuk mengatur pembagian manfaat atas komersialisasi dari penggunaan keanekaragaman hayati dan pengetahuan tradisional kepada pemilik, yaitu masyarakat lokal dan adat.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Sementara bagi negara maju, perusahaan bioteknologi, farmasi, pertanian dan lainnya yang menggunakan keanekaragaman hayati dan pengetahuan yang melekat di dalamnya, rejim ini dianggap dapat menghambat akses atas sumber daya genetik. Karena itu dalam perundingan, kelompok negara-negara maju berupaya menyatakan ketidak-setujuannya dengan berbagai cara dan tingkatan.<o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Peta jalan tersebut dihasilkan dari perundingan Kelompok Konsultatif Informal (<em>Informal Consultative Group</em>) untuk ABS yang diketuai oleh dua orang yaitu Fernando Casa dari Kolombia dan Tim Hodges dari Kanada. Perundingan tersebut terbuka untuk semua negara-negara peratifikasi KKH atau <em>parties</em>, <em>non<span>-parties</span></em> seperti LSM, kelompok bisnis, dan negara-negara <em>non-parties</em> seperti AS, serta para pengamat (<em>observers</em>). <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Peta jalan menyebutkan akan ada tiga kali pertemuan <em>Open-ended Working Group on Access and Benefit Sharing</em>, sering disingkat sebagai WG-ABS. (Pertemuan Open-ended dalam organisasi PBB berarti terbuka untuk kalangan non pemerintah, kelompok masyarakat lokal dan adat serta bisnis). Pertemuan WG-ABS yang terbaru adalah Pertemuan yang ke-6 di Jenewa, Swiss bulan Januari 2008 lalu. Sehingga akan ada pertemuan WG-ABS yang ke-7, ke-8, dan ke-9 sampai 2010 sebelum diselenggarakannya COP ke-10 tahun 2010 di Nagoya, Jepang. Setiap pertemuan juga akan didahului dengan dua hari pertemuan informal.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Jumlah hari yang diperlukan dalam setiap kali pertemuan menjadi salah satu yang didiskusikan. Sebagain besar negara-negara secara konsensus memilih tujuh hari kerja, sedangkan Uni Eropa memilih lima hari kerja untuk setiap kali pertemuan WG. Dengan alasan, KKH memiliki keterbatasan dana karena banyakanya kelompok-kelompok ahli yang dihasilkan perundingan isu-isu lain dalam COP ke-9 ini. Namun salah satu ketua, Tim Hodges mengatakan bahwa merupakan tugas <em>parties</em> untuk menentukan berapa hari pertemuan yang dibutuhkan untuk membahas masing-masing isu. Dan menjadi tugas kelompok Budget, untuk berupaya membantu <em>parties</em> untuk menyelesaikan masalah pendanaan yang diperlukan dalam pembahasan substansi. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Pertemuan ke-7 dan ke-8 akan diselenggarakan pada tahun 2009, sedangkan pertemuan ke-9 akan diadakan sebelum pertemuan COP ke-10, tahun 2010. Pertemuan ke-7 akan merundingkan teks operasional mengenai tujuan (<em>objective); cakupan (scope); compliance </em>dan akses serta pembagian manfaat yang adil<em>.</em> Pertemuan ke-8 akan merundingkan teks operasional mengenai <em>nature; </em>pengetahuan tradisional yang terkait dengan sumber daya genetik; pengembangan kapasitas; <em>compliance; </em>serta akses dan pembagian manfaat yang adil. Sedangkan pertemuan ke-9, diharapkan akan menghasilkan teks operasional yang merupakan konsolidasi dari hasil pertemuan ke-7 dan ke-8.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN"><o:p> </o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Kesepakatan Lain<o:p></o:p></span></strong> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Kesepakatan lainnya yang dihasilkan dari perundingan Kelompok Konsultatif Informal untuk ABS, adalah lampiran (<em>annex</em>) dari pertemuan WG ke-6 di Jenewa, Swiss menjadi dasar untuk perundingan ABS selanjutnya. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Negara-negara <em>parties</em> juga memutuskan untuk menetapkan tiga kelompok ahli, yang terdiri dari <em>compliance</em>; konsep, <em>terms</em>, <span> </span><em>working definitions dan </em>pendekatan sektoral; kelompok ahli untuk pengetahuan tradisional dan yang terkait dengan sumber daya genetik. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Pembahasan kerangka acuan untuk pertemuan kelompok ahli, juga dibicarakan dalam COP ke-9 KKH ini. Perundingan penyusunan kerangka acuan dan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada pertemuan kelompok ahli, dilakukan dalam pertemuan kelompok kecil ABS yang diketuai oleh Sem Shikongo dari Namibia.<o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Dalam pembahasan mengenai kerangka acuan pertemuan para ahli, Uni Eropa sempat mengusulkan ‘standar akses internasional’ menjadi salah satu yang harus dibahas dalam pertemuan para ahli. Usulan Uni Eropa didukung oleh Canada, Australia, Jepang dan Swiss.<o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Namun, ide ini ditolak oleh LMMC, yang menginginkan adanya aturan internasional untuk pembagian keuntungan. Alasannya negara-negara berkembang menginginkan adanya aturan internasional yang mengikat secara hukum untuk memastikan adanya pembagian keuntungan yang adil atas penggunaan dari sumeber daya genetik yang dimiliki. Tujuan yang juga menjadi tujuan ketiga dari adanya KKH, yaitu menjamin adanya keuntungan yang adil dan <em>fair. </em>Sementara negera-negara maju yang selama ini menjadi pengguna (termasuk perusahaan multinasional) ngotot agar ada kewajiban internasional yang standar untuk menyediakan akses pada sumber daya genetik.<o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Usulan tersebut akhirnya ditarik kembali, setelah perdebatan yang lama. Antigua dan Barbuda yang menjadi ketua kelompok G 77 dan China mengatakan bahwa proses-proses ke depan harus terus diawasi dengan seksama, untuk memastikan bahwa ketidakseimbangan keahlian yang dimiliki oleh negara berkembang dan negara maju tidak digunakan untuk kepentingan salah satu kelompok atau negara lain. <o:p></o:p></span> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Dalam kerangka acuan Kelompok Ahli mengenai <em>Compliance</em>, akan terdapat 30 ahli yang akan dinominasikan oleh negera-negara <em>parties</em>, kemudian ada tiga ahli yang akan dinominasikan oleh kelompok masyarakat lokal dan adat. Sedangkan tujuh ahli akan dinominasikan oleh kalangan akademisi, organisasi non pemerintah, dan bisnis. <span> </span><o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Diskusi yang panjang dan alot mengenai pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan kelompok ahli, pembahasan kerangka acuan serta penentuan peta jalan telah menghabiskan seluruh waktu perundingan untuk ABS selama COP ke-9. Akibatnya, delegasi tidak banyak menyentuh isu-isu kunci seperti, tujuan, <em>nature (sifat dan karakter) </em><span>dan<em> </em></span>cakupan dari rejim internasional.<o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Kesepakatan lain adalah mengenai sifat/<em>nature</em> dari rejim internasional ABS yang akan disusun. Pada pertemuan di Bonn, China mengusulkan teks kompromi yang menyebutkan, rejim internasional tentang ABS akan memuat pengaturan yang mengikat secara hukum dan tidak mengikat secara hukum. Proposal China juga didukung oleh LMMC dimana China menjadi anggotanya. <o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Namun, negara-negara maju seperti Canada, Jepang, Australia dan Selandia Baru menolak adanya <em>nature</em> yang ‘mengikat secara hukum’ dan Uni Eropa juga enggan menerima tapi tidak cukup vokal. <o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Canada adalah satu-satunya negara yang bersikeras menolak sampai perundingan di hari Selasa (27 Mei), menjelang pertemuan pejabat tingkat tinggi pada 28 Mei. Canada mengatakan bahwa delegasi yang datang di COP ini tidak memiliki mandat untuk memutuskan mengenai instrument ‘yang mengikat secara hukum’ pada rejim internasional untuk ABS. Sehingga harus melakukan konsultasi dengan negaranya untuk memutuskan hal tersebut.<o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Mendengar sikap Canada, delegasi China langsung mengatakan di forum, bahwa sebaiknya delegasi Canada segera melakukan konsultasi dengan pemerintah Canada. “Sekarang masih siang di sana,” kata delegasi China, menunjuk waktu di Bonn sore hari. Sebagian delegasi bertepuk tangan dan tertawa mendengar pernyataan China. <o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Setelah pertemuan ditunda sekitar dua jam, delegasi Malaysia yang mewakili G77 dan China, membacakan teks kompromi antara G77 dan China dengan delegasi Canada. Berikut adalah teks kompromi tersebut: <o:p></o:p></span> </p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">[<em>The Conference of Parties</em>] "<em>Further instructs the Working Group, after the negotiation of comprehensive operational text at its seventh meeting, to start the 8th Working Group meeting by negotiating on nature, followed by clearly identifying the component of the International Regime that should be addressed through legally-binding measures, non-legally binding measures or a mix of the two and to draft these provisions accordingly</em>."<o:p></o:p></span> </p> <span style="font-size: 9pt; font-family: Verdana;" lang="IN">Perundingan untuk menyelesaikan rejim internasional untuk ABS dalam WG-ABS, dikenal sulit dan alot dalam membuat keputusan-keputusan sejak mendapatkan mandatnya tahun 2004. Sampai saat ini, WG ini telah melakukan pertemuan sampai 6 kali, dengan empat kali pertemuan sebelum COP ke-8 di Curitiba, Brazil dan dua kali setelahnya. Dalam COP ke-8, negara-negara berkembang berhasil memasukkan keputusan yang “melanjutkan untuk mengelaborasi dan merundingkan rejim internasional” serta mengintruksikan kepada WG-ABS untuk “menyelesaikan tugasnya secepat mungkin sebelum pertemuan COP ke-10” pada tahun 2010.</span>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-73972138098843993732009-07-08T09:21:00.000+07:002009-07-08T09:23:35.376+07:00Aktivis Lingkungan Indonesia Peroleh Penghargaan Goldman 2009Jakarta,Greenpress - Yuyun IsmawatI, aktivis lingkungan yang berdomisili di Bali menerima Penghargaan Lingkungan Goldman 2009 bersama sejumlah tokoh lingkungan dunia lainnya.<span class="fullpost"><br /><br /><br />Siaran pers Goldman Prize yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan Yuyun selama ini melaksanakan program pengelolaan limbah berbasis masyarakat yang mengkaryakan warga berpenghasilan rendah serta memberdayakan mereka untuk meningkatkan lingkungan.<br /><br />"Masyarakat marginal semacam itu berhak untuk memperoleh lingkungan yang baik, dan mereka mau bekerjasama untuk mewujudkannya," kata Yuyun yang memimpin Bali Fokus, sebuah LSM di Bali dan bekerja dengan masyarakat di beberapa bagian lainnya di Indonesia.<br /><br />Penerima Penghargaan Lingkungan Goldman 2009 adalah para pemimpin level bawah yang berani menghadapi kepentingan pemerintah maupun pengusaha dan berkarya untuk memajukan lingkungan bagi anggota masyarakatnya.<br /><br />Yuyun Ismawati, 44, memulai karirnya sebagai insinyur pemerintah yang bekerja dengan konsultan untuk merancang sistem suplai air wilayah pedesaan dan perkotaan. Sejak 1996, Yuyun dibantu jaringan sebuah LSM, membagi keahlian teknik lingkungannya untuk membantu warga miskin dalam merancang fasilitas pengelolaan sampah yang terkoordinasi dengan baik dengan prioritas utama kesehatan lingkungan dan manfaat ekonomi bagi warga setempat.<br /><br />Pada bulan Juni 2000, Yuyun mendirikan LSM-nya sendiri, BaliFokus, untuk menyebarluaskan program pengelolaan lingkungan perkotaan berbasis masyarakat hingga mencapai taraf yang dapat diterapkan di seluruh Indonesia.<br /><br />Tahun 2003, Ismawati dan BaliFokus, bekerjasama dengan Rotary Club setempat, memprakarsai program pengelolaan limbah padat bersama Desa Temesi di Gianyar, Bali. Yang terdiri atas fasilitas pengelolaan limbah yang dimiliki dan dioperasikan oleh desa.<br /><br />Sejak tahun 2004, Yuyun telah mengembangkan desentralisasi inisiatif solusi dengan fokus keluarga pedesaan di wilayah urban Bali maupun kota-kota lain di Indonesia.<br /><br />Yuyun memandang ibu rumah tangga sebagai mitranya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan program masyarakat untuk mengurangi volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan kota dengan cara meminimalkan limbah di tingkat rumah tangga.<br /><br />Di antara para penerima tahun ini adalah Maria Gunnoe, lahir dan besar di Virginia Barat yang mendapat ancaman pembunuhan karena suara lantangnya untuk menghentikan penjarahan Appalachia oleh industri batubara yang menghancurkan puncak gunung untuk menguruk lembah.<br /><br />Penerima lain, Marc Ona, tokoh masyarakat berkursi roda dari Afrika Barat, Gabon, menghadapi penangkapan, pemenjaraan dan pembunuhan karakter akibat kampanye gigihnya menentang konsesi pertambangan yang merusak lingkungan di suatu taman nasional yang dilindungi.<br /><br />Pendiri Penghargaan Goldman, Richard N. Goldman mengatakan, para penerima Penghargaan Goldman tahun ini amat mengesankan seperti halnya para pendahulunya. "Memasuki tahun ke 20 ini, kami bangga memberi persembahan kepada karya mereka yang penuh antusias," kata Goldman seperti dilansir Antara.<br /><br />Penghargaan Lingkungan Goldman, saat ini memasuki tahun ke-20, diberikan setiap tahun kepada pejuang lingkungan level bawah dari enam wilayah benua di dunia yang merupakan penghargaan paling bergengsi di bidangnya dengan hadiah tunai yang diterima masing-masing sebesar 150.000 dolar AS.<br /><br />Penghargaan akan diberikan pada anugerah khusus dengan tamu undangan pada Senin, 20 April 2009 pukul 17.00 yang bertempat di San Fransisco Opera House dan akan disertai pula dengan anugerah Hari Bumi pada hari Rabu, 22 April di Simthsonian National Museum of Natural History di Washington, D.C.<br /><br />Penghargaan Lingkungan Goldman memberi kesempatan bagi para individu untuk meraih penghargaan di bidang lingkungan menghadapi segala tantangan dan menginspirasi orang awam untuk mengambil langkah luar biasa dalam melindungi dunia.<br /><br />Penghargaan Lingkungan Goldman dibentuk pada tahun 1990 oleh tokoh masyarakat sekaligus seorang dermawan, Richard N. Goldman dan istrinya almarhumah, Rhoda H. Goldman.<br /><br />Peraih penghargaan diseleksi oleh juri internasional dari calon-calon yang diajukan secara rahasia oleh jaringan organisasi lingkungan maupun individu dari seluruh dunia.<br />Peraih penghargaan akan diundang selama 10 hari di San Fransisco dan Washington, D.C., dalam rangka pemberian anugerah dan presentasi, konferensi pers, rapat dengan media massa dan pertemuan dengan para pemimpin politik, kebijakan umum serta lingkungan hidup.</span>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-16771874883702716672009-06-13T10:37:00.005+07:002009-06-13T10:43:27.616+07:00film HOME di hari bumi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivQSRnT-DsENKE1yQL_TjUKZDVI8mRaEM6CG3ga_vLkrgG1XsoBQI2tJ7bt8MfM-evJQ2WVf93XywqKZkPwkpKnWDNViD5ypGBykO0mQ0IFiSGIT3EAP0FKicESzFyBxbw2QH4aUTZNQ13/s1600-h/120X160_home_uk2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivQSRnT-DsENKE1yQL_TjUKZDVI8mRaEM6CG3ga_vLkrgG1XsoBQI2tJ7bt8MfM-evJQ2WVf93XywqKZkPwkpKnWDNViD5ypGBykO0mQ0IFiSGIT3EAP0FKicESzFyBxbw2QH4aUTZNQ13/s320/120X160_home_uk2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346652445743500562" border="0" /></a><br />Kita hidup di jaman yang aneh. Para Ilmuwan memberitahu bahwa kita hanya mempunyai waktu 10 tahun lagi untuk mengubah cara kita hidup, mengurangi penipisan sumber daya alam dan mencegah bencana besar yang disebabkan oleh perubahan iklim bumi.<br /><br />Karena bumi adalah aset yang sangat berharga dan tidak tergantikan bagi kita dan anak-anak kita, maka setiap orang harus mengambil bagian dalam upaya tersebut. Dan film HOME dibuat untuk menyampaikan pesan kepada setiap manusia.<br /><br />Agar supaya usaha ini berhasil dan tidak sia-sia, film HOME harus gratis. Sebuah foundation bernama PPR Group, telah memungkinkan film ini gratis dan bisa disaksikan oleh siapa saja. EuropaCorp selaku distributor, juga berjanji untuk tidak mengambil keuntungan karena sesuai tujuan awalnya, film HOME adalah film non-profit.<br /><br />Film HOME dibuat untuk Anda: Bagi dan sebarkan! Saatnya bertindak untuk bumi, rumah bagi manusia dan semua kehidupan di dalamnya.<br /><br />Itulah kurang lebih maksud dari pesan yang disampaikan oleh Yann Arthus-Bertrand, penulis sekaligus sutradara film HOME, yang dirilis di seluruh dunia secara serentak pada 5 Juni 2009, yang bertepatan dengan Hari Bumi Sedunia.<br /><br /><br />Film Home bukan sekedar film dokumenter biasa yang sarat akan pesan, tapi juga menyuguhkan visual yang kuat. HOME berhasil memotret bagian bumi yang telah dirusak oleh manusia serta keajaiban lainnya yang masih bisa kita lestarikan. Yang membuat film ini keren adalah hampir semua footage didalamnya adalah aerial shots atau diambil dari pesawat, helicopter dan satelit, dengan kualitas fotografi yang luar biasa. Film ini sendiri diproduseri oleh Luc Besson, sutradara dan produser film kelas dunia. Narasinya dipresentasikan oleh Glenn Close, aktris kelas atas Hollywood.<br /><br />Film Home merupakan sebuah hymne bagi bumi dengan tujuan mengajak masyarakat untuk lebih dekat dengan bumi sebagai tempat hidup, rumah bagi manusia. Lewat film tersebut,kita bisa menyaksikan apa yang telah kita lakukan terhadap bumi, menganalisisnya, juga lebih mengerti tentang sejarah manusia itu sendiri. Pembuatan film Home melibatkan lokasi di 50 negara yang menceritakan tentang kerusakan lingkungan serta masalah sosial yang terjadi di atas bumi.<br /><br />Pihak PPR mengatakan, film tersebut hadir dalam berbagai format, baik di bioskop, televisi, DVD, ataupun streaming di internet. Adapun tujuan dari rilis serentak secara global itu adalah agar masyarakat di seluruh dunia bisa menyaksikan Home, sekaligus meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Sementara keuntungan yang didapat dari hasil penjualan film, seluruhnya akan disumbangkan kepada GoodPlanet.org, sebuah asosiasi non-profit yang memfokuskan diri pada isu-isu lingkungan serta pembangunan berkelanjutan, terutama di negara berkembang.<br />Asosiasi tersebut dibentuk oleh Arthus-Bertrand pada tahun 2005. Sementara di Indonesia sendiri, hasil penjualan tiket bioskop, VCD maupun DVD, sebagian akan disumbangkan untuk WWF Indonesia dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)<br /><br />downlod filmnya di:<br /><div class="quote"><a href="http://rapidshare.com/files/241305597/HOME__DE_.FLV.001" target="_blank">http://rapidshare.com/files/241305597/HOME__DE_.FLV.001</a><br /><a href="http://rapidshare.com/files/241334670/HOME__DE_.FLV.002" target="_blank">http://rapidshare.com/files/241334670/HOME__DE_.FLV.002</a><br /><a href="http://rapidshare.com/files/241360733/HOME__DE_.FLV.003" target="_blank">http://rapidshare.com/files/241360733/HOME__DE_.FLV.003</a></div>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-25253721630185442592009-01-13T19:18:00.007+07:002009-01-13T19:49:00.210+07:00Ciremai<span style="font-size:100%;"></span><div style="text-align: center;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;">CIREMAI 3087 mdpl<o:p></o:p></span></b></span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmt5P8op1OigK8-2ER5d55dNuAuwkH9a9oO1Gng-8XBgA7oB5iF4-30FELv70pzS8yrIBijBWO-XKDpJzsFvtjvzlDIqrrucItJVK5kCR-iqHtlnnZ4L3zc_9HFBVyOqOasF2vHCPC4uU3/s1600-h/sa.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 236px; height: 156px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmt5P8op1OigK8-2ER5d55dNuAuwkH9a9oO1Gng-8XBgA7oB5iF4-30FELv70pzS8yrIBijBWO-XKDpJzsFvtjvzlDIqrrucItJVK5kCR-iqHtlnnZ4L3zc_9HFBVyOqOasF2vHCPC4uU3/s320/sa.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5290756393411381266" border="0" /></a></span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" >Gunung Ciremei adalah gunung tertinggi di Jawa Barat ( 3.078 Mdpl ), dapat terlihat dengan jelas oleh para penumpang kereta api atau kendaraan umum lainnya sepanjang jalur pantura sekitar <st1:place st="on"><st1:city st="on">Cirebon</st1:city></st1:place>. Untuk menuju puncak Ciremei terdapat 3 jalur yang dapat ditempuh yakni jalur </span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" >Majalengka,jalur Palutungan dan,jalur Linggarjati. </span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Jalur Linggarjati merupakan yang paling terjal dan terberat, namun jalur ini merupakan yang paling sering dilalui pendaki. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;">JALUR LINGGAJ</span></b></span><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;">ATI<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Desa Linggajati 14 km dari kota Kuningan atau 24 km dari kota Cirebon. Dari Jakarta dapat ditempuh menggunakan bus jurusan Kuningan atau kereta api jurusan Cirebon yang disambung dengan bus atau kendaraan umum jurusan Cirebon - Kuningan. Dari pertigaan Linggajati berjalan kaki sekitar 2,5 km menuju Musium Linggajati tempat bersejarah dimana Bung Karno pernah menandatangani perjanjian Linggarjati dengan Belanda. Terdapat pula Taman Linggajati Indah, Taman seluas 11 hektar ini dilengkapi berbagai sarana rekreasi, antara lain kolam renang dan sumber mata air Cibulakan, Silinggonom, Balong Renteng, Rekreasi air dan kolam pancing, Tempat istirahat, Cottage, Villa, Hutan wisata, Bumi perkemahan dll. Pos penjagaan berjarak lebih kurang 500 m dari Musium Linggajati, kita perlu mendaftarkan diri serta membayar asuransi per orang Rp.3.000,- . Siapkan bekal Anda terutama air karena susah sekali memperoleh air selama di perjalanan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Para pendaki dapat menggunakan jasa penduduk atau petugas penjaga pos untuk membimbing perjalanan mereka ke puncak. Jalur menuju puncak sangat jelas dan banyak tanda-tanda penunjuk jalan, sehingga pendaki yang baru pertama kalipun tidak akan tersesat. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Selepas dari Pos Pendaftaran dengan melintasi jalanan beraspal pendaki memasuki kawasan hutan Pinus dan persawahan hingga Cibeunar. Cibeunar merupakan area camp yang cukup kondusif buat bermalam. Area ini sangat ramai dengan para pendaki yang ingin mengadakan start pendakian, karena terdapat sumber air yang cukup melimpah, yang tidak akan ditemui lagi sepanjang perjalanan sampai di puncak. Selepas Cibeunar lintasan akan melewati perkebunan penduduk hingga memasuki Leuweng Datar. </span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" >Leuweng Datar terletak di tengah-tengah hutan tropis. Selepas daerah ini lintasan mulai menanjak dan melewati area yang cukup datar sebagai <st1:place st="on"><st1:placetype st="on">camp</st1:placetype> <st1:placename st="on">yakni</st1:placename></st1:place> Sigedang dan Kondang Amis . Untuk sampai di Kuburan Kuda diperlukan waktu 2 jam. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" >Kuburan Kuda merupakan tanah datar yang cukup luas dan cukup teduh sebagai tempat perkemahan. </span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Daerah ini dianggap keramat bagi masyarakat setempat. Selepas Kuburan Kuda, pendaki akan melewati beberapa tempat keramat seperti Ceblokan, Pengalas. Kemudian sudut lintasan mulai membesar ketika melewati T</span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >anjakan Bin-Bin dan semakin menanjak lagi ketika melewati Tanjakan Seruni. Lintasan ini adalah yang terberat dan melelahkan dibanding yang lainnya. Bahkan pendaki akan menemui jalan setapak yang terputus dan setengah memanjat, dan memaksanya berpegangan akar pepohonan untuk mencapai pos selanjutnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Selepas Tanjakan Bapatere lintasan tetap menanjak nyaris tanpa bonus sampai di Batu Lingga. Waktu yang diperlukan adalah 60-90 mennit. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Batu Lingga merupakan pos peristirahatan yang berupa tanah datar dan terdapat sebuah batu berukuran besar. Setelah kawasan ini, lintasan tetap menanjak. Di tengah perjalanan pendaki akan menemui dua pos peristirahatan berupa tanah datar yakni Kiara Baton dan Sangga Buana. Selepas itu pendaki akan memasuki batas vegetasi antara hutan dengan daerah terbuka. Untuk sampai di Pangasinan membutuhkan waktu selama 2-2,5 jam. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Pangasinan merupakan pos terakhir. Dari daerah yang cukup terbuka ini pendaki dapat menyaksikan bibir puncak yang cukup gagah berdiri di depan mata. Diperlukan waktu 45-60 menit dengan melewati bebatuan cadas dan medan yang tetap menanjak, bahkan harus setengah merayap, untuk sampai di puncak. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Kami bisa memandang melihat kota Cirebon dan laut Jawa, kapal-kapal besar nampak dikejauhan. Kearah Timur kami melihat ke Jawa Tengah, tampak gunung Slamet di Purwokerto dengan puncaknya yang tertutup awan. Puncak gunung Ciremei memiliki kawah yang sangat curam dan sangat indah, pendaki yang nekad sering turun ke kawah untuk membuat tulisan di atas lumpur kawah. Pejiarah sering datang untuk berdoa dipuncak gunung ini. Siang itu kabut mulai turun disertai gerimis, kami masih sempat mengambil foto di puncak. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Banyak sekali pendaki yang hanya berkemah di pertengahan pos dan tidak sanggup meneruskan perjalanan ke puncak, karena medan yang berat dan susahnya air, dan kembali turun, untuk itu persiapkan bekal yang berlebih dan bawalah tenda. Karena kemungkinan besar perjalanan akan tertunda, sehingga harus bermalam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="SV">JALUR PALUTUNGAN <o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Palutungan merupakan sebuah kampung terakhir yang berada di lereng selatan Ciremai dan berada pada ketinggian 1100 mdpl. Dusun kecil ini masuk dalam pangkuan Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Dari Cirebon pendaki dapat menggunakan angkutan umum jenis colt elf jurusan Cikijing dan turun di pertigaan Cigugur. Perjalanan ini membutuhkan waktu selama 1 jam. Sepanjang perjalanan menuju Cigugur, pendaki akan melewati Kota Kuningan yang berada di ketinggian 466 mdpl. Setiba di pertigaan Cigugur, perjalanan dilanjutkan menuju Cisantana dengan menggunakan oplet tua. Perjalanan melalui jalanan yang menanjak dan berbatu ditempuh selama 1 jam, dengan melewati perkebunan penduduk yang sangat indah. Setiba di Cisantana, perjalanan dilanjutkan kembali dengan naik colt terbuka pengangkut sayur menuju Palutungan yang memakan waktu 20 menit. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Setelah mengurus perizinan pendakian, perjalanan dapat dimulai melalui perkebunan penduduk. Setelah itu, belok ke kanan memasuki hutan hujan tropis dengan jalur cenderung landai. Sesekali pendaki harus menyusup melalui semak-semak tinggi. Untuk sampai di Cigowong membutuhkan waktu 90-120 menit. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Pos I Cigowong terletak di ketinggian 1450 mdpl. Di sini terdapat sumber air yang mengalir membentuk sebuah sungai. Dari sini pendaki dapat menyiapkan persediaan air sebanyak mungkin karena tidak akan ditemui lagi sumber air hingga puncak. Selepas Cigowong lintasan masih landai selama 90-120 menit, sampai di Paguyangan Badak. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Paguyangan Badak merupakan area yang berada di ketinggian 1800 mdpl. Daerah yang terdapat puing-puing bangunan tua ini sering digunakan sebagai tempat bermalam survivor yang dievakuasi karena meninggal di gunung ini. Untuk sampai di Blok Arban membutuhkan waktu 30 menit, dengan lintasan yang mulai menanjak. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Blok Arban merupakan pos III dengan area yang cukup datar dan teduh. Lintasan mulai menanjak dan melelahkan selama 90-120 menit sampai di Tanjakan Asoy. Tanjakan Asoy merupakan pos IV. Tanjakan ini berupa tanah datar berukuran cukup luas. Selepas daerah ini lintasan semakin menanjak selama 60 menit sampai di pos berikutnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Selepas pos V (pasangrahan) pendaki mulai memasuki Vegetasi Cantigi dan Adelweiss sampai di Sang Hyang Ropoh. Lintasan ini sangat licin jika hujan turun dan diperlukan waktu 30 menit untuk sampai pada pos berikutnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Pos VI (Sang Hyang Ropoh) terletak di daerah yang datar dan terbuka. Selepas pos ini lintasan tetap menanjak dan licin, dengan tanah berwama kuning bekas aliran lava belerang. Pada sisi kanan lintasan terdapat goa yang biasa digunakan sebagai tempat berlindung ataupun bermalam. Di tengah perjalan ini, tepatnya pada sisi kiri, lintasan akan menyatu dengan jalur barat dari Majalengka. Untuk sampai di puncak Ciremai diperlukan waktu 2 jam pendakian. Sesampai di puncak pendaki dapat menikmati megahnya dua kawah kembar yang berdampingan. Untuk mengitari kawah ini diperlukan waktu kira-kira 3 jam. Selain itu, pendaki juga dapat menyaksikan indahnya daerah Majalengka, Cirebon, Laut Jawa, serta Gunung Slamet yang menjulang gagah di sisi timur. Sungguh Menawan!<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="line-height: 150%;" lang="SV">Misteri Gunung Ciremei</span></b></span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Tempat - tempat yang kebetulan menjadi pos tetapi mempunyai nuansa mistik teramat kuat. Uniknya, tiap - tiap nama pos mempunyai latar belakang tersendiri serta berbeda antar satu dengan lainnya. Di antaranya adalah blok kuburan kuda. Di areal ini konon terdapat kuburan kuda milik tentara jepang. Kuda tersebut , biasa dipergunakan oleh para kempetai untuk mengontrol para pekerja rodi yang menanam kopi. Dan kuburan yang terletak di sebelah barat jalur pendakian, sampai sekarang masih ada dan dikeramatkan oleh penduduk setempat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Blok bapa tere lain lagi. Konon, dahulu di sini pernah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak yang dilakukan oleh ayah tirinya . </span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" >Bermula, sang anak diajak oleh ayah tirinya untuk mendaki gunung Ceremai. </span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Setibanya di tempai ini , sang ayah langsung menikam anaknya hingga tewas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Sedangkan blok batu lingga merupakan tempat yang sangat disakralkan oleh penduduk setempat. Untuk itu, guna menghindari hal hal yang tak diinginkan maka para pendaki pun dilarang untuk menduduki sebuah batu besar atau berbuat yang tak senonoh di tempat ini. Konon, batu ini pernah dijadikan tempat berkotbah wali songo kepada para pengikutnya . Di dekat batu lingga terdapat sebuah in memoriam pendaki. Menurut kisah pendaki itu tewas karena sesuatu yang aneh di batulingga. Tepatnya, pada tahun 1999 dan dari ketiga pendaki, hanya seorang yang selamat. Sedangkan dua lainnya tewas dengan mengeluarkan lendir dari mulutnya. Menurut kepercayaan, blok batu lingga ini di jaga oleh dua makluk halus bernama aki dan nini serentet buntet.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;font-family:arial;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Blok sangga buana, yang arti harfiahnya adalah penyangga bumi. Areal ini berfungsi untuk menahan aliran lahar bila gunung ceremai meletus. Maksudnya agar lahar tidak mengarah ke linggarjati, tetapi ketempat lain. </span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" ></span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="SV" >Dan akhirnya adalah blok pengsungan atau pengasinan tempatnya amat terbuka. Disini terdapat ladang yang tak pernah layu , edelweiss. Dari tempat ini kita dapat memandang lepas keindahan kota Cirebon serta pemandangan laut Jawa. Bukan hanya itu, disini juga kita bisa puas memandang keindahan matahari terbit . Jarang orang mengetahui jika tempati ini sejajar dengan puncak gunung Slamet yang ada di jawa tengah. Menurut sejarah, pada masa pendudukan Jepang, pengasinan merupakan tempat pembuangan tawanan perang. Mungkin karena itu pada malam malam tertentu, sering terdengar suara jeritan atau derap langkah kaki para serdadu jepang. </span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" >Sudah barang tentu, suara itu datang dari alam halus.<o:p></o:p></span></p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-84756928008653682462008-11-14T19:10:00.006+07:002008-11-14T19:38:22.978+07:00Tumbuhkan norma sosial terhadap alam<p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">TUMBUHKAN NORMA SOSIAL DALAM LINKUNGAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Peranan Penting Hutan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Hutan merupakan suatu sumber kehidupan baik tumbuhan (flora) maupun hewan (fauna) dari yang sederhana maupun sampai ketingkat yang lebih tinggi dan dengan luas sedemikian rupa serta mempunyai kerapatan tertentu dan bisa juga menutupi areal, sehingga dapat membentuk iklim tertentu. Hutan sangat penting bagi kehidupan dimuka bumi, terutama bagi kehidupan gnerasi sekarang maupun generasi mendatang. Hutan dengan keanekaragaman hayati yang tinggi baik flora maupun fauna, didalamnya mempunyai mamfaat. Pamampaatan hutan dapat dikelompokan menjadi mamfaat tangible dan intangible. Mamfaat tangible merupakan mamfaat yang diperoleh dari sumber daya alam berbentuk material dan dapat dikualifikasikan dalam nilai kebutuhan hidup seperti kayu, sumber makanan, air dan lain-lain, sedangkan mamfaat intangible merupakan mamfaat sumberdaya alam tidak langsung tetapi masih dianggap barang publik dan bisa dinikmati orang banyak, misalnya : rekreasi, penelitian, pendidikan dan latihan dan lain–lain. Berbagai mamfaat tersebut merupakan asset nasional yang harus di kelola dan dipertahankan sebagai satu kawasan konservasi agar dapat bermamfaat bagi keseimbangan ekosistem.<b style=""><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Sebagai manusia kita harus mengetaui fungsi hutan sebagai penyedia air dan pengendali iklim mikro, sangat sulit ditampakkan dalam praktek kesehariannya. Bahkan terperangkap dalam jargon "Hutan - tambang emas keanekaragaman hayati" dan fungsi daerah konservasi sebagai perlindungan keanekaragaman hayati. Kita lupa bahwa ekosistem juga perlu dianekaragamkan untuk mengejar keseimbangan yang mungkin semakin jauh. </span></strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Bagi masyarakat luas (masyarakat produksi) hutan tidak harus diperlakukan seperti tanaman saja (penyedia kayu dan serat), karena mempunyai kegunaan penting lainnya seperti rekreasi dan pendidikan, habitat satwa liar, daerah aliran udara dan air; yang berfungsi paling baik bila ada berbagai macam jenis. </span></strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Sederetan penyebab kerusakan hutan dan menurunnya luas kawasan hutan dapat dikurangi dengan meningkatkan peran serta masyarakat yang lebih nyata, dan mengurangi "tekanan" kepada hutan dengan menekan kebutuhan atau konsumsi masyarakat (ingat program daur ulang, dan hemat energi termasuk air).</span></strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Peran masyarakat tidak hanya berhenti pada upaya mobilisasi yang dilaksanakan pemerintah semata, misalnya dalam gerakan penanaman hutan pohon. Melainkan harus timbul dalam spektrum yang lebih luas, mulai dari tahap kesadaran, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauannya. Peran serta Masyarakat bisa saja lahir dalam bentuk yang beraneka ragam, seperti mempertahankan ruang terbuka hijau di <st1:city st="on">kota</st1:City> dan mengembangkannya menjadi hutan <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:City></st1:place>, mempertahankan daerah resapan air untuk dipergunakan guna kepentingan komersial, dll.</span></strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Belum terhitung permasalahan lingkungan yang lain. Setiap orang mengangguk mendengarkan "Pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan". Karena kita memang harus merencanakan dan mengelola lingkungan hidup dengan baik. Namun bila kita menghendaki lingkungan yang berkelanjutan, kita harus memikirkan kembali apa yang kita maksud dengan "lingkungan yang baik" itu. </span></strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Pendidikan Lingkungan <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Manusia hidup dalam satu ruang yang berisi, ruang yang berisi ini disebut dengan lingkungan hidup. Lingkungan hidup ini terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan satu sama lainnya, dapat kita bagi menjadi 3 golongan, yaiti :<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></strong><!--[endif]--><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">golongan warga yang biasa disebut masyarakat manusia,<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></strong><!--[endif]--><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">golongan hasil buatan dan binaan manusia, baik yang berupa benda maupun yang bukan, yang biasa disebut kebudayaan,<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></strong><!--[endif]--><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">golongan hal yang biasa disebut kekayaan alam.<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;"><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>Kepribadian manusia sebagai mahluk sosial bisa bertindak (aksi) dan menerima sambutan (reaksi) dari sesamanya. Sejak lahir manusia memmpunyai sifat naluriah, naluriah trsebut bisa berkembang atau berubah karena pergaulan atau pendidikan. Seiring berubahnya sifat memungkinkan merobah hasrat yang semula tidak sosialis menjadi lebih sosialis.<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Kebudayaan adalah cara hidup yang dibina oleh suatu masyarakat guna memenuhi kebutuhan pokoknya. Kebudayaan materil terdiri dari obyek fisik dengan cara penggunaannya, sedangkan kebudayaan immaterial mencakup kepercayaan, kebisaan, ide, idelogi dan bangunan-bangunan sosial, transmisi kebudayaan adal suatu proses pnerusan kebudayaan melalui pendidikan. Bila suatu kebudayaan berkembang sedemikian rupa sehinggan mencapai tingkatan yang tinggi dan kerumitan tertentu, maka dapat dikaakan pebedaan (silvilisasi).<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Kekayaan alam yang terdapat didalam linkungan hidup mencakup hal-hal seperti tanah, air,udara, subermakanan dan lainya. Manusia sangat bergantung pada kekayaan alam, maka tidak sedikit manusia melakukan ekploitasi sumber daya alam yang berlebihan demi kepintingan pribadi tanpa melakukan observasi. Observasi lingkungan sangat penting demi keterjaganya kekayaan alam dandemi kelangsungan makhluk hidup.<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Terlalu berpandangan pesimistik bahwa dampak negatif teknologi yang memerosotkan kualitas lingkungan hidup kita tidak mungkin dapat diatasi, Terlalu meyakini pendirian yang menyatakan bahwa teknologi mampu menyelamatkan nasib masa depan manusia; Terlalu apatis terhadap realitas kegiatan para pecinta lingkungan yang sedang memperjuangkan nasib masa depan dari ancaman degradasi lingkungan hidup. <o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"> <strong><span style="font-family: Arial; font-weight: normal;">Untuk itu Pendidikan Lingkungan melakukan 2 hal penting; yang pertama menyebarluaskan informasi-informasi seperti: ancaman terhadap hutan tropis, akibat penurunan luas hutan tropis, fakta-fakta degradasi lingkungan, dll. Kedua, melakukan <i>encourage</i> atau mendorong kesadartahuan masyarakat melalui wacana-wacana seperti antropoekologi, wawasan etika lingkungan, dll.</span></strong><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial; font-weight: normal;">Hutan didalam dunia pendidikan memiliki nilai yang tinggi sebagai media pendidikan, serta bahan dan isi pendidikan. Untuk mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan konservasi alam, dibutuhkan partisipasi masyarakat secara menyeluruh, diiringi kesadaran bahwa alam yang memerlukan perhatian khusus, merupakan hal penting bagi kehidupan saat ini dan masa yang akan datang. Kesadaran itu tidaklah datang dengan sendiri, tetapi harus dilakukan sejak usia dini dan terus berkelanjutan. </span></strong><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Norma Sosial dan Nilai Hidup<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><span style=""> </span>Terbentuknya norma sosial itu sebagian dari kebiasaan yang lambat laun menjadi pedoman hidup yang kokoh dan sebagian lagi berasal dari pemerintah dan larangan keagamaan. Dalam bertingkah laku dan berusaha manusia tidak hanya diatur oleh norma sosialnya, tetapi juga dikemudikan oleh pertimbangan-pertimbanganya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Suatu gagasan atau pengalaman yang dapat memenuhi keinginan dan dijadikan pegangan hidupnya bisa disebut nilai hidup. Nilai hidup itu tidak nampak tetapi tercerminkan pada tingkah laku seseorang dan memberikan arah dan bentuk kepadanya.susunan nilai hidup ini bisa berubah dari waktu ke waktu dan tmpat ke tempat. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:City></st1:place> nilai hidup berdasarkan angan-angan atau ideal dan ada yang rasionil atau praktis. Nilai hidup yang menurut angan-angan mencerminkan tradisionil. <span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="EN-GB">Masalah Kerusakan Lingkungan</span></b><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="EN-GB">Masalah kerusakan lingkungan hidup dan akibat-akibat yang ditumbulkan manusia bukanlah suatu hal yang asing lagi di telinga kita. Degan mudah dan sistematis kita dapat menunjuk dan mengetahui apa saja jenis kerusakan lingkungan hidup itu dan apa saja akibat yang ditimbulkanya. Misalnya; dengan cepat dan sistematis kita dapat mengerti bahwa eksploitasi alam dan penebagan hutan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan bencana banjir, tanah longsor dan kelangkaan air bersih; membuang limbah industri ke sungai dapat menyebabkan kematian ikan dan merusak habitatnya; penggunaan dinamit untuk menangkap ikan dapat merusak terumbu karang dan biota laut dan masih banyak lagi dampak lainya. Yang menjadi masalah adalah bahwa pengetahuan yang sama atas pengenalan kerusakan lingkungan hidup dan dampak yang ditimbulkan tersebut jarang terjadi dalam pemeliharaan dan perawatan lingkungan hidup. Pertanyaanya sekarang adalah benarkah kita sudah tidak dapat berpikir secara logis dan sistematis lagi sehingga tindakan kita untuk mengeksploitasi lingkungan hidup hanya berhenti pada tahap pengeksploitasian semata tanpa diikuti proses selanjutnya yaitu tanggungjawab untuk merawat dan memilihara? Lemahnya kesadaran kita terhadap lingkungan hidup juga terjadi karena adanya anggapan yang memandang bahwa pemanfaat alam bagi manusia itu adalah hal yang wajar. Menebang pohon guna kebutuhan manusia adalah hal yang sangat lumrah, misalnya. Membuang sampah sembarangan di mana pun sepertinya adalah suatu hal yang juga wajar, belum ada aturan yang ketat untuk itu. Kita tahu bahwa menebang pohon seenaknya atau membuang sampah sembarangan adalah suatu hal yang jelas-jelas salah, tapi kita tetap melakukannya berulang-ulang, sebab kita diuntungkan, tidak menjadi repot dan itu adalah hal yang sudah biasa dan mungkin kita menikmatinya. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="PT-BR">Barangkali kita baru akan benar-benar tersadar ketika terjadi bencana besar menimpa hidup kita atau sesama kita. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="EN-GB">Jika saja memang terjadi bahwa ada banyak orang memiliki pengetahuan dan kesadaran yang begitu rendah dan lamban seperti yang telah kita gambarkan di atas, betapa akan lebih cepat kerusakan lingkungan hidup kita. Hal tersebut tentunya tidak boleh terjadi, sebab kita semua tidak dapat hidup jika tidak ada lingkungan hidup yang menopang dan menjamin kehidupan kita. Dalam kerangka yang lebih luas, kita tentunya tahu bahwa hanya ada satu bumi tempat dimana kita hidup dan tinggal. Jika kerusakan lingkungan hidup berarti sama dengan kerusakan bumi, maka sama artinya dengan ancaman terhadap hidup dan tempat tinggal kita. Dengan kata lain, tugas untuk merawat dan memelihara lingkungan hidup, Alam serta segala isinya adalah tanggung jawab kita semua. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="EN-GB"> <b style="">Masalah Moral dan Etika<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="EN-GB">Masalah kerusakan lingkungan hidup mempunyai cakupan yang cukup luas. Ia tidak hanya dibatasi di dalam bentuk kerusakan pada d</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="PT-BR">irinya sendiri. Namun, ia juga terkait dengan masalah lain. Masalah yang dimaksud adalah masalah etika dan moral. Etika dapat dipahami sebagai filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika memberikan orientasi pada manusia agar manusia tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap berbagai fihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup, melainkan agar kita dapat mengerti sendiri mengapa kita harus mengambil sikap. Etika membantu, agar kita lebih mampu untuk mempertanggungjawabkan kehidupan kita. Sedangkan moral adalah ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, kotbah-kotbah, patokan-patokan, kumpulan peraturan dan ketetapan entah lisan atau tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar ia menjadi manusia yang baik. Kata moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai manusia.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="PT-BR"> 1. Masalah Etika</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="PT-BR">Masalah lingkungan hidup menjadi masalah etika karena manusia seringkali lupa dan kehilangan orientasi dalam memperlakukan alam. Karena lupa dan kehilangan orientasi itulah, manusia lantas memperlakukan alam secara tanpa adanya tanggungjawab. Oleh karena itulah pendekatan etis dalam menyikapi masalah lingkungan hidup sungguh sangat diperlukan. Pendekatan tersebut pertama-tama dimaksudkan untuk menentukan sikap, tindakan serta manejemen perawatan lingkungan hidup dan seluruh anggota ekosistem di dalamnya dengan tepat. Maka, sudah sewajarnyalah jika saat ini dikembangkan etika lingkungan hidup dengan sikap ramah terhadap lingkungan hidup. Teori etika lingkungan hidup dapat dikategorikan dalam dua tipe yaitu tipe pendekatan <i>human-centered</i> (berpusat pada manusia atau antroposentris) dan tipe pendekatan <i>life-centered</i> (berpusat pada kehidupan atau biosentris). Teori etika <i>human-centered</i> mendukung kewajiban moral manusia untuk menghargai alam karena didasarkan atas kewajiban untuk menghargai sesama sebagai manusia. Sedangkan teori etika <i>life-centered</i> adalah teori etika yang berpendapat bahwa kewajiban manusia terhadap alam tidak berasal dari kewajiban yang dimiliki terhadap manusia. Dengan kata lain, etika lingkungan hidup bukanlah subdivisi dari etika <i>human-centered</i>. Semenjak jaman modern, orang lebih suka menggunakan pendekatan etika <i>human-centered</i> dalam memperlakukan lingkungan hidup. Melalui pendekatan etika ini, terjadilah ketidakseimbangan relasi antara manusia dan lingkungan hidup. Dalam kegiatan praktis, alam kemudian dijadikan obyek yang dapat dieksploitasi sedemikian rupa untuk menjamin pemenuhan kebutuhan manusia. Sangat disayangkan bahwa pendekatan etika tersebut tidak diimbangi dengan usaha-usaha yang memadai untuk mengembalikan fungsi lingkungan hidup dan makhluk-makhluk lain yang ada di dalamnya. Dengan latar belakang seperti itulah kerusakan lingkungan hidup terus-menerus terjadi hingga saat ini. Menghadapi masalah kerusakan lingkungan hidup yang terus terjadi, rasanya pendekatan etika <i>human-centered</i> tidak lagi memadai untuk terus dipraktekkan. Artinya, kita perlu menentukan pendekatan etis lain yang lebih sesuai dan lebih ramah terhadap lingkungan hidup. Jenis pendekatan etika yang kiranya memungkinkan adalah pendekatan etika <i>life-centered</i> yang tadi sudah kita sebutkan. Pendekatan etika ini dianggap lebih memadai sebab dalam praksisnya tidak menjadikan lingkungan hidup dan makhluk-makhluk yang terdapat di dalamnya sebagai obyek yang begitu saja dapat dieksploitasi. Sebaliknya, pendekatan etika ini justru sungguh menghargai mereka sebagai subyek yang memiliki nilai pada dirinya. Mereka memiliki nilai tersendiri sebagai anggota komunitas kehidupan di bumi. Nilai mereka tidak ditentukan dari sejauh mana mereka memiliki kegunaan bagi manusia. Mereka memiliki nilai kebaikan tersendiri seperti manusia juga memilikinya, oleh karena itu mereka juga layak diperlakukan dengan <i>respect </i>seperti kita melakukanya terhadap manusia.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="PT-BR"> 2. Masalah Moral</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="PT-BR"> <span style=""> </span>Dalam kehidupan sehari-hari tindakan moral adalah tindakan yang paling menentukan kualitas baik buruknya hidup seseorang. Agar tindakan moral seseorang memenuhi kriteria moral yang baik, ia perlu mendasarkan tindakanya pada prinsip-prinsip moral secara tepat. Prinsip-prinsip moral yang dimaksud di sini adalah prinsip sikap baik, keadilan dan hormat terhadap diri sendiri. Prinsip-prinsip moral tersebut disebutkan rasanya juga perlu untuk dikembangkan lebih jauh. Artinya, prinsip moral semcam itu diandaikan hanyalah berlaku bagi sesama manusia. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak hanya berjumpa dan berinteraksi degan sesamanya. Bisa saja terjadi bahwa seseorang lebih sering berinteraksi dan berhubungan dengan makhluk <i>non-human</i> atau lingkungan hidup di mana ia tinggal, bekerja dan hidup. Maka rasanya kurang memadai jika dalam konteks tersebut tidak terdapat prinsip-prinsip moral yang jelas seperti ketika seseorang menghadapi sesamanya. Dengan kata lain, rasanya akan lebih baik jika terdapat prinsip-prinsip moral yang menjadi penentu baik buruknya tindakan seseorang dengan lingkungan hidup dan unsur-unsur kehidupan lain di dalamnya. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="PT-BR"> <span style=""> </span> Dalam bidang kehidupan manusia, altruisme dan <i>self-sucrifice</i> secara umum diartikan sebagai ekspresi tertinggi dari moralitas. Altruisme dan <i>self-sucrifice</i> adalah tindakan yang jelas mencerminkan bagaimana suatu aksi tidak hanya dimaksudkan demi kebaikan pribadi. Hal tersebut jelas menjadi representasi dari kriteria diri sebagai dasar moral. Jika kita menggunakan kacamata yang lebih luas, ekspresi tertinggi moralitas bisa jadi bukan hanya sekedar monopoli bidang kehidupan manusia. Artinya, dengan menggunakan kriteria yang sama yaitu altruisme dan <i>self-sucrifice</i> sebagai ekspresi tertinggi dari moralitas, makhluk <i>non-human</i> pun sebenarnya juga dapat melakukanya. Di atas telah disebutkan bahwa semut, lebah, serta tumbuhan dapat merepresentasikan tindakan altruis dan <i>self-sucrifice</i>. Oleh karena itu, rasanya tidaklah terlalu berlebihan jika kita menyebut mereka sebagai makhluk yang juga memiliki </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="PT-BR">Sampai sejauh ini, rasanya tidak ada alasan yang cukup kuat untuk mengecualikan makhluk <i>non-human</i> sebagai makhluk yang tidak pantas disebut sebagi agen moral. Jika memang benar demikian sebenarnya tidak juga ada alasan yang berarti untuk melakukan eksploitasi terhadap mereka. Hanya saja, perlu di sadari bahwa seringkali yang menjadi masalah bukan karena manusia tidak tahu bagimana cara menghargai makhluk <i>non-human </i>dan memandangnya sebagai makhluk yang tidak memiliki nilai intrinsik pada dirinya<a name="_ftnref9"></a><span style=""></span>, tetapi karena sebagain manusia terlalu sering menggunakan ukuran kemanusiaannya untuk dikenakan terhadap makhluk hidup di luar dirinya. Standar yang mereka berlakukan kadangkala tidak tepat sehingga merugikan peran dan keberadaan makhluk <i>non-human.</i> Jika kita ingin mencari pendekatan yang lebih baik, standarisasi tersebut tentunya perlu juga berorientasi terhadap kelebihan dan kekurangan makhluk <i>non-human</i> itu sendiri. Dengan demikian, tidak perlulah terjadi pembedaan yang berat sebelah antara manusia dan makhluk <i>non-human</i> dalam penentuannya sebagai agen moral dalam komunitas kehidupan di bumi.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="PT-BR"> <span style=""> </span>Pendekatan etika <i>life-centered</i> sepertinya adalah salah satu pendekatan etika yang paling cocok untuk lingkungan hidup jaman ini. Pendekatan tersebut kiranya juga memberikan kondisi yang sangat mendukung untuk makhluk <i>non-human</i> yang kerapkali diabaikan oleh manusia. Dengan pendekatan yang sama terbuka juga kemungkinan untuk membangun prinsip-prinsip dasar moral lingkungan hidup. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Begitu juga dengan prinsip hormat terhadap diri sendiri. Kiranya prinsip tersebut dapat dikebangkan menjadi prinsip yang bukan hanya dimaksudkan untuk menghormati diri sendiri semata tetapi juga untuk sesama, makhluk hidup <i>non-human</i> dan<span style=""> </span>unsur yang terdapat di dalam alam semesta seperti yang semestinya terjadi untuk prinsip sikap baik dan tanggungjawab. <o:p></o:p></span></p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-18218723183133773792008-11-11T22:07:00.006+07:002008-11-11T22:19:53.927+07:00FAKTOR PEMBENTUK TANAH<p class="ListParagraphCxSpFirst" style="text-align: center; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);" align="center"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN">FAKTOR- FAKTOR PEMBENTUKAN TANAH<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="ListParagraphCxSpLast" style="text-align: center; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);" align="center"><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(102, 51, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><span style="color: rgb(204, 102, 0);">Dalam faktor pembentukan tanah dibedakan menjadi dua golongan yaitu, faktor pembentukan tanah secara pasif dan aktif. Faktor pembentukan tanah secara pasif adalah bagian-bagian yang menjadi sumber massa dan keadaan yang mempengaruhi massa yang meliputi bahan induk, tofografi dan waktu atau umur. Sedangkan faktor pembentukan tanah secara aktif ialah faktor yang menghasilkan energi yang bekerja pada massa tanah, yaitu iklim, (hidrofer dan atmosfer) dan makhkluk hidup (biosfer). Adapun pembentukan tanah di pengaruhi oleh lima faktor yang bekerjasama dalam berbagai proses, baik reaksi fisik (disintregrasi) maupun kimia (dekomposisi). Semula dianggap sebagai faktor pembentukan tanah hanyalah bahan induk, iklim, dan makhluk hidup. Setelah diketahui bahwa tanah berkembang terus, maka faktornya ditambah dengan waktu. Tofografi (relief) yang mempengaruhi tata air dalam tanah dan erosi tanah juga merupakan faktor pembentukan tanah.</span><o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Iklim<o:p></o:p></span></b></span><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Iklim adalah rata-rata cuaca semua energi untuk membentuk tanah datang dari matahari berupa penghancuran secara radio aktif yang menghasilkan gaya dan panas. Enegi matahari menyebabka terjadinya fotosintesis (asimilasi) pada tumbuhan dan gerakan angin menyebabkan transfirasi dan evaforasi (keduanya disebut evafotranspirasi). Akibat langsung dari gerakan angin terhadap pembentukan tanah yaitu berupa erosi angin dan secara tidak langsung berupa pemindahan panas. Komponen iklim yang utama adalah curah hujan dan suhu (temperatur). Faktor pembentukan tanah melalui iklim meliputi curah hujan dan suhu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN">* Curah Hujan<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><span style=""> </span>Pada umumnya makin banyak curah hujan maka keasaman tanah makin tinggi atau pH tanah makin rendah, karena banyak unsur-unsur logam alkali tanah yang terlindi misalnya, Na, Ca, Mg, dan K, dan sebaliknya makin rendah curah hujan maka makin rendah tingkat keasaman tanah dan makin tinggi pH tanah. Makin lembab suatu tanah maka makin jelek aerasinya dan juga sebaliknya, hal ini desebabkan karena adanya pergantian antara air dan udara dalam tanah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN">* Suhu (temperatur)<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Suhu sangat berpengaruh bagi proses pembentukan tanah meliputi evapotranspirasi yang meliputi gerak air di dalam tanah, juga meliputi reaksi kimia bilamana suhu makin besar maka makin cepat pula reaksi kimia berlangsung.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><!--[if !supportLists]--><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;" lang="IN"> <b style="">Bahan Induk <o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Dalam proses pembentukan tanah juga terdapat bahan induk yang menyusun pembentukan tanah, bahan induk tersebut bersumber dari batuan dan bahan organik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN">*Batuan<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Batuan dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang terjadi didalam membentuk kerak bumi, batuan pada umumnya tersusun atas dua mineral atau lebih. Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dibedakan menjadi 3 jenis batuan, yaitu beku, batuan endapan dan batuan malihan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN"> - Batuan Beku<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Batuan beku atau batuan vulkanik terbentuk oleh magma yang berasal dari letusan gunung berapi, batuan beku atau batuan vulkanik<span style=""> </span>terdiri dari meneral yang tinggi dan banyak mengandung unsur hara tanaman. Di Indonesia batuan vulkanik memegang peranan yang lebih penting, hal ini di sebabkan karena gunung berap[i tersebar mana-mana, dan karena letesan gunung berapi yang menghasilkan batuan vulkanik yang menyebabkan kesuburan tanah. Selain atas dasar terjadinya batuan vulkanik juga dapat dibagi atas dasar kandungan kadar Si O<sub>2</sub> nya menjadi tiga golongan, yaitu, batuan asam yang berkadar Si O<sub>2</sub> lebih dari 65%, batuan intermedier yang kadar Si o<sub>2</sub> antar 52% s/d 65% dan batuan basis yang berkadar Si O<sub>2 </sub>kurang dari 52%.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Batuan vulkanik di Indonesia kebanyakan termasuk basis, kemudian intermedier dan yang paling sedikit batuan asam. Batuan asam biasanya berwarna lebih muda dari pada batuan basis, batuan asam juga biasanya lebih banyak mengandung alkali dan Al, sedangkan kadar unsur-unsur seperti Fe,Mg dan Ca lebih rendah, sehingga berat jenisnya juga lebih kecil. Perbedaan lain adalah mengenai daya tahannya terhadap proses pelapukan, batuan asam lebih tahan terhadap proses pelapukan karena warnanya kebih muda. Akibatnya tanah yang berasal dari batuan asam tektunya lebih kasar daripada tanah yang berasal dari bari batuan basis, maka dapat dikatakan tanah yang berasal dari batuan asam mempunyai kandungan unsurhara yang sedikit dibandingkan dengan tanah yang berasal dari batuan basis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN"> - Batuan Endapan<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Batuan endapan terjadi karena proses pengendapan bahan yang diangkut oleh air atau udara dalam waktu yang lama. Ciri untuk membedakan batuan endapan dan batuan lainnya yaitu, batuan endapan biasanya berlapis, mengandung jasad (fosil) atau bekas-bekasnya dan adanya keseragaman yangnyata dari bagian-bagian berbentuk bulat yang menyusun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Adanya lapisan dalam batuan ini disebabkan karena timbunan lapisan pengendapan yang masing-masing berbeda bahan, tekstur, warna dan tebalnya. Perbedaan ini terutama di sebabkan oleh karena perbedaan waktu pengendapan dan bahan yang diendapkannya.jika bahan yang diendapkannya seragam maka ciri akan terlihat kurang<span style=""> </span>jelas. Batuan endapan dari bahan-bahan yang diendapkan dari hasil pecahan batuan yang telah ada sebelumnya. Proses pelapukan batuan endapan dapat terjadi melalui gerakan bumi, seperti gempa bumi, patahan,timbulan,bahkan lipatan, dan tekanan akibat temperartur, juga bisa diakibatkan oleh tenaga mahkluk hidup saeperti akar dan hewan, maupun gaya kimia yang di sebabkan oleh gaya kimia seperti CO<sub>2</sub>, O<sub>2 </sub>asam organik dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN"> - Batuan Malihan<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan endapan atau juga dapat terbentuk dari batuan malihan lainnya yang mengalami proses perubahan susunan dan sentuknya yang akibatkan oleh pengaruh panas, tekanan atau gaya kimia. Batuan malihan adalah batuan yanga memiliki sipat - sipat<span style=""> </span>akibat telah malihnya batuan semula baik batuan beku maupun endapan. Yang di namakan proses malihan adalah jumlah proses yang bekerja dalam zone pelapukan dan menyebabkan pengkristalan kembali bahan induk. Adapun sarat tejadinya proses malihan yaitu di sebabkan oleh temperatur tinggi, tekanan kuat, dan waktu lama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Temperatur tinggi saling mempercepat reaksi kimia juga penting untuk dapat melampaui temperatur mineralnya. Secara teori dapat di terapkan atom - atom yang menyusun mineral setelah mencapai temperatur kritik amplitudo getarannya akan sedemikian besarnya, sehingga atom - atom dapat bergerak lebih besar dan mampu bertukar tempat. Temperatur yang tinggi juga dapat mempertinggi plasitisitas mineral. Sumber panasnya berasal dari bagian dalam bumi, energi mekanik menghasilkan yang merupakan hasil proses geologi dan magma yang meleleh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Tekanan yang mempengaruhi proses malihan ada macam, yaitu tekanan hidrostastik dan tekanan yang berarah berupa desakan. Yang tertama menyebabkan perubahan volume dan menghasilkan stuktur butir yang tidak teratur, sedangkan desakan menyebabkan bentuk dan menghasilkan struktur sejajar. Tekanan yuang seragam mempengaruhi keseimbangan kimia dengan memacu pengeluaran volume dan pembentukan mioniral-mineral yang rapat jenisnyalebih tinggi, sedangkan desakan mewujudkan berbagai pengaruh terhadap susunan mineral batuan. Waktu yang lama lambat laun membentuk batuan malihan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN">*Organik</span></b></span><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><span style=""> </span></span></b></span><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Bahan organik brperan terhadap kesuburan tanah dan berpengaruh juga ketahanan agregat tahan. Juga bahan organik mempunyai pengaruh terhadap warna tanah yang menjadikan warna tanah coklat kehitaman.serta terhadap ketersediaan hara dalam tanah. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Tumbuhan menjadi sumber utama bagi bahan organik, pada keadaan alami tumbuhan menyediakan bahan organik yang sangat besar, akibat pencernaan oleh mikro organisme bahan organik tercampur tercampur dalam tanah secara proses imfiltasi. Beberapa bentuk kehidupan seperti cacing, rayap, dan semut berperan penting dalam pengangkutan tanah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Faktor yamg mempengaruhi bahon organiuk tanah yaitu, kedalaman tanah yang mentukan kadar bahan bahan organik yang ditentukan pada kedalaman 20 cm dan makin kebawah makin berkurang, faktor iklim menyebabkan bilamana semakin rendahnya susu maka makin tinggi pula bahan organik uyang terkandung dalam tanah.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><b style="">Makhluk Hidup<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Semua<span style=""> </span>mahkluk hidup, baik hidupnya maupun sudah mati<span style=""> </span>mempunyai pengaruh terhadap pembentukan tanah. Di antara makhluk yang paling berpengaruh adalah vegetasi karena jumlahnya banyak dan berkedudukan tepet untuk waktu yang lama, sedangkan hewan dan manusia berpengaruh tidak langsung melalui vegetasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Jasad remik (mikro organisme) dalam tanah mempunyai peranan dalam prose peruraian bahan organik menjadi unsur hara dapat di serap oleh akar tanaman dan pembentukan humus (bunga tanah). Cacing tanah sangat aktif dalam peruraian (dekoposisi) serasaah. Pada waktui malam hari cacing – cacing membawa guguran dedaunan dan rerumputan kedalam lubang-lubangmnya dan mencampur dengan mineral-mineral tanah. <span style=""> </span>Sokresin yang dikeluarkan mengandung Ca lebih banyak daripada tanah disekitarnya. Lubang-lubang cacing akan mempengaruhi aerasi dan perembesan air .<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Semut-semut menyusup kedalam tanah dan mengangkut bahan-bahan dari dalam tanah kepermukaa tanah sambil membangun sarang-sarangnya berupa berupa bukit-bukit kecil di pertmukaan tanah dan sering pada batang-batang pohon. Rayap-rayap makan sisa-sisa bahan organik. Tikus dan binatang lai menggunakan tanah sebagai tempat tinggal dan tempat perlindungan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Manusia mempengaruhi pembentukan tanah melalui cara penggunaan tanahnya, terutama cara bercocok tanam, menentukan jemnis tanaman yang di tanam, cara pengolahan atau penggarapan, permukaan, cara pemanenan, menentukan rotasi tanaman damn lain sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;" lang="IN"><b style="">Topografi<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Topogarfi alam dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan iklim. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang berombak. Topografi miring mepergiat berbagai proses erosi air, sehingga membatasi kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air didataran, dalam waktu lama atau sepanjang tahun, pengaruh ilklim nibsi tidak begitu nampak dalam perkembangan tanah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Didaerah beriklim humid trop[ika dengan bahan induk tuff vulkanik, pada tanah yang datar membentuk tanah jenis latosol berwarna coklat, sedangkan di lereng pegunungan akan terbentuk latosol merah. Didaerah semi arid (agak kering) dengan bahan induk naval pada topografi datar akan membentuk tanah jenis grumosol, kelabu, sedangkan dilereng pegunungan terbentuk tanah jenis grumosol berwarna kuning coklat. Di lereng pegunungan yang curam akan terbentuk tanah dangkal. Adanya pengaliran air menyebabkan tertimbunnya garam-garam di kaki lereng, sehingga di kaki gunung berapi di daerah sub humid terbentuk tanah berwarna kecoklat-coklatan yang bersifat seperti grumosol, baik secara fisik maupun kimianya. Di lereng cekung seringkali bergabung membentuk cekungan pengendapan yang mampu menampung air dan bahan-bahan tertentu sehingga terbentuk tanah rawang atau merawang.<o:p></o:p></span></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="IN"> Faktor Waktu<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah, memainkan peranan penting dalam menentukan jenis-jenis tanah terbentuk.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%; color: rgb(204, 102, 0);"><span style="line-height: 150%;" lang="IN">Gunung berapi mengendapkan lava dan abu gunung disaat terjadi letusan gunung berapi tersebut, seringkali pengendapan lava ataupun terjadinya letusan gunung tidak terjadi pada waktu yang sama. Semua tinfgkatan perkembangan tanah dapat di temukan kembali pada endapan-endapan itu. Didaerah beriklim tropika, pembentukan tanah dari bahan induk berupa abu gunung berapi berlangsung cepat, sehingga dalam waktu empat belas tahun sudah dapat terbentuk tanah yang cukup subur.<o:p></o:p></span></p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-74063798683865551242008-11-11T21:59:00.002+07:002008-11-11T22:04:27.259+07:00PENGUMUMAN<div style="text-align: left;"><div style="text-align: center;">Kepada seluruh anggota PUMBAKALA agar dapat hadir pada<br /><br />Tanggal 23 November 2008<br /><br />Pukul 14.00<br /><br />Lokasi di Base Camp PUMBAKALA<br /><br />Dikarenakan ada sesuatu hal yang penting<br /><br /><br /><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div></div>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-39431170326057255462008-10-22T20:52:00.002+07:002008-11-11T21:57:05.419+07:00PENTINGNYA PENGHIJAUAN<span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMZ1X4rNLb5kbYGb5jPEbZNgtN1MIEahWmnSNgCx8X5JSNJ3aJHjRlRI3y0DpZsVlwFJctEEtmmRH3lKC5kdz8StOCQlgTfIp8JoCB1PL81qvssm5crWVlQ6r5UTx8SpLFGC_-St8OD-5t/s1600-h/hutan3.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 266px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMZ1X4rNLb5kbYGb5jPEbZNgtN1MIEahWmnSNgCx8X5JSNJ3aJHjRlRI3y0DpZsVlwFJctEEtmmRH3lKC5kdz8StOCQlgTfIp8JoCB1PL81qvssm5crWVlQ6r5UTx8SpLFGC_-St8OD-5t/s320/hutan3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5267413037691894690" border="0" /></a><br /></span><p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="EN">PENTINGNYA PENGHIJAUAN LINGKUNGAN<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan hijau terbuka. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di daerah perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa dan raga. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama di daerah perkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan kesadaran, perencanaan dan pelaksanaan dalam upaya menghijaukan lingkungan. Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="EN">Penghijauan <o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. <st1:city st="on">Ada</st1:city> pula yang mengatakan bahwa penghijauan didaerah <st1:city st="on">kota</st1:city> adalah suatu usaha untuk menghijaukan <st1:city st="on">kota</st1:city> dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place>, taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal ini penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan. Pada proses fotosintesis tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan manusia. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Begitu pentingnya peran tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan terutama di daerah perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place>.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="EN">Penghijauan berperan dan berfungsi <span style=""> </span><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Sebagai paru-paru <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place>. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Pencipta lingkungan hidup (ekologis); <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Penyeimbangan alam </span><span style="font-size:100%;"><em><span style="line-height: 150%;font-family:Arial;" lang="EN">(adaphis)</span></em></span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" > merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu); <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Keindahan (estetika); <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Kesehatan </span><span style="font-size:100%;"><em><span style="line-height: 150%;font-family:Arial;" lang="EN">(hygiene)</span></em></span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >; (Rekreasi dan pendidikan (edukatif); <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Sosial politik ekonomi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan syarat-syarat hortikultura (ekologikal) dan syarat-syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu respons dan toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan unsur hara dan toleransi terhadap cahaya matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta syarat-syarat fisik lainnya yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna, aroma.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="EN">Unsur hutan <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place> <em>(urban forestry)</em><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim. Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain menciptakan iklim mikro, arsitektural, estetika, modifikasi suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara, pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Menelaah fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place>. Sedangkan hutan <st1:city st="on">kota</st1:city> adalah bagian dari ruang terbuka hijau <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place>. Hutan <st1:city st="on">kota</st1:city> </span><span style="font-size:100%;"><em><span style="line-height: 150%;font-family:Arial;" lang="EN">(urban forestry)</span></em></span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" > menurut Grey dan Denehe (1978), meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai </span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" >dari kampung yang kecil sampai <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place> besar. Fukuara dkk. (198 mengemukakan</span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" > tentang hutan <st1:city st="on">kota</st1:city>, yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place> dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Sedangkan menurut Grey dan Denehe (1978), hutan <st1:city st="on">kota</st1:city> </span><span style="font-size:100%;"><em><span style="line-height: 150%;font-family:Arial;" lang="EN">(urban forestry)</span></em></span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" > meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place> besar. Mengingat pekarangan mengandung sifat perhutanan yang beraspirasi untuk kepentingan rakyat, maka pengembangan perhutanan yang bersifat pekarangan ini tampaknya lebih demokrasi yaitu sistem </span><span style="font-size:100%;"><em><span style="line-height: 150%;font-family:Arial;" lang="EN">agroforestry</span></em></span><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" > yang dikelola rakyat. Pekarangan dapat menghasilkan kayu, bambu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan obat-obatan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi hutan <st1:city st="on">kota</st1:city> dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai syarat hutan <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place>. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:city> perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Teknik penanaman <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon adalah, <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Pemilihan bibit tanaman. Bibit generatif adalah berasal dari biji, merupakan bibit yang lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit yang berasal dari bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar. Bibit vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat merusak trotoar, jalan atau saluran drainase. Bibit yang baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan dengan batang tinggi minimal + 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari wadahnya berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di lapangan, sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah terbentuk dengan baik dan dapat ditanam di lapangan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Penanaman. Usahakan sebelum melakukan penanaman tanah digemburkan terlebih dahulu. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image002.jpg" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Perawatan pascatanam. Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang ranting-ranting yang kerimg. Bila perlu memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk NPK.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="line-height: 150%;" lang="EN">Manfaat hutan yang lain adalah:<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Sebagai suplyer Oksigen yang merupakan bahan <st1:city st="on"><st1:place st="on">baku</st1:place></st1:city> utama untuk pernafasan manusia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Sebagai pencegah banjir<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Sebagai penyejuk alam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >Sebagai paru-paru dunia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="line-height: 150%;font-family:Symbol;font-size:100%;" lang="EN" ><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/03/clip_image001.gif" alt="*" height="12" width="8" /><span style=""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="line-height: 150%;font-size:100%;" lang="EN" >masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia yang lain.<o:p></o:p></span></p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-71083128545136411412008-08-25T19:37:00.001+07:002008-08-25T19:44:36.324+07:00longmach pepeling<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieRcAUdBjxKxRvD_e5ESRwp9smuJbjRSAaVwtQ68a0CGJWhTvKlxjJoKzUumTsoL3-KrC5RLk2N1YnL_XK-85c3U4z7MMmV6GQujCjR1pWBZ-qgYZ6d2GkqhjAbBDe53TH58GQsQ8Cn8wJ/s1600-h/Foto00w4.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieRcAUdBjxKxRvD_e5ESRwp9smuJbjRSAaVwtQ68a0CGJWhTvKlxjJoKzUumTsoL3-KrC5RLk2N1YnL_XK-85c3U4z7MMmV6GQujCjR1pWBZ-qgYZ6d2GkqhjAbBDe53TH58GQsQ8Cn8wJ/s320/Foto00w4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5238435062409785506" border="0" /></a>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-61443139542481711142008-08-25T19:18:00.000+07:002008-08-25T19:36:31.806+07:00siluete on padabenghar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh350A2yKSCYg5aWthyphenhyphenKSKUeIH67babu-aarX8RzC9ULsF2i4GR2UwR2ZX_a7b5XLYfFEhSY2CJN1TX1ZS3wyU3DH5I90fA5uxRXHDFkhxmlZR6FtU5kVPVBtDqh0z4da_OBdAahzWVrNA3/s1600-h/Foto(198).jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh350A2yKSCYg5aWthyphenhyphenKSKUeIH67babu-aarX8RzC9ULsF2i4GR2UwR2ZX_a7b5XLYfFEhSY2CJN1TX1ZS3wyU3DH5I90fA5uxRXHDFkhxmlZR6FtU5kVPVBtDqh0z4da_OBdAahzWVrNA3/s320/Foto(198).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5238433110858730290" border="0" /></a>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-32153886509184022072008-08-25T19:15:00.000+07:002008-08-25T19:17:42.757+07:00tim sergap 2008<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0pYNZqKtscdmYEZgBFbVUcfr0UovGQY4UuzHen557X4Je_BifWIuKPEa7jPbeFAqhQIWN8uQKT6HIazUI6wY4F9e19j-0dfshfZeuvRb1MfvkeYKT-BXN4UfIy3GfpeeCdGWwxXyOraLq/s1600-h/ahmad+ciremai.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0pYNZqKtscdmYEZgBFbVUcfr0UovGQY4UuzHen557X4Je_BifWIuKPEa7jPbeFAqhQIWN8uQKT6HIazUI6wY4F9e19j-0dfshfZeuvRb1MfvkeYKT-BXN4UfIy3GfpeeCdGWwxXyOraLq/s320/ahmad+ciremai.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5238428218688139426" border="0" /></a>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-37535081618826238882008-07-15T20:51:00.000+07:002008-07-15T21:00:35.210+07:00AD/ART<p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="color: rgb(35, 31, 32);">KEPUTUSAN PUMBAKALA TAHUN 2007<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="color: rgb(35, 31, 32);">TAHUN 2007<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="color: rgb(35, 31, 32);">NO. I/PK/2007<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="color: rgb(35, 31, 32);">TENTANG<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="color: rgb(35, 31, 32);">ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="color: rgb(35, 31, 32);">PUMBAKALA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="color: rgb(35, 31, 32);"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -1in; line-height: 150%;"><span style="">Menimbang<span style=""> </span>:<span style=""> </span>1. Sesuai dengan Kode Etik Pencinta Alam <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>2. Demi terwujudnya kelestarian lingkungan hidup<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>3. Menanggulangi kerusakan alam secara berlanjut<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 99pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>4. Demi Terciptanya Ekosistem yang seimbang antara makhluk hidup dan alam sekitarnya<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -1in; line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -1in; line-height: 150%;"><span style="">Mengingat<span style=""> </span>:<span style=""> </span>1. Semakin berkurangnya Sumber Daya Alam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>2. Kurangnya wawasan tentang ilmu alam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 99pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>3. Sering terjadinya kerusakan alam yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -1in; line-height: 150%;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -1in; line-height: 150%;"><span style="">Tujuan<span style=""> </span>:<span style=""> </span>1. Meningkatkan<span style=""> </span>moralitas antara<span style=""> </span>manusia dengan Tuhan Yang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -1in; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span><span style=""> </span>Maha Esa dan sesama makhluk hidup<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 99pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>2. Melakukan kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi sesama makhuk hidup dan alam sekitarnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -9pt; line-height: 150%;"><span style=""><span style=""> </span>3. Menambah wawasan ilmu pengetahuan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">ANGGARAN DASAR<br />PUMBAKALA</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:10;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size:10;">MUKADIMAH<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa,</p> <p class="MsoNormal">Bahwa alam beserta isinya sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dirawat dan dilestarikan demi kelangsungan ekosistem mahkluk hidup</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Bahwa dalam rangka tercapainya maksud dan tujuan pelestarian alam tersebut, perlu dikembangkan sistem dan praktek</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Peduli lingkungan serta bertanggung jawab secara sosial budaya, meliputi tahapan kegiatan perencanaan penanaman, rehabilitasi dan perlindungan hutan.</p> <p class="MsoNormal">Dengan ini dibentuklah sebuah organisasi pencinta alam PUMBAKALA dengan anggaran dasar sebagai berikut :</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB I<br />NAMA, TEMPAT DAN WAKTU </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 1</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">NAMA</p> <p class="MsoNormal">Organisasi pencinta alam ini bernama Penempuh Rimba dan Kelestarian Alam, disingkat PUMBAKALA.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 2</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">TEMPAT</p> <p class="MsoNormal">PUMBAKALA merupakan perkumpulan generasi muda Kuningan yang perduli terhadap lingkungan dan gemar beraktivitas di alam bebas, PUMBAKALA berkedudukan di <st1:place st="on"><st1:city st="on">kota</st1:city></st1:place> Kuningan, Jawa Barat</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 3</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">WAKTU</p> <p class="MsoNormal">Organisasi ini didirikan di lembah Cilengkrang, Kuningan, pada tanggal 22 Juli 2007 untuk kurun waktu yang tidak ditentukan.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB II<br />ASAS, SIFAT, TUJUAN DAN USAHA</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 4</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">ASAS</p> <p class="MsoNormal">Organisasi ini berasaskan kekeluargaan, persamaan, <span style=""> </span>dan gotong royong, yang didasari oleh semangat kemanusiaan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 5</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">SIFAT</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(35, 31, 32);">PUMBAKALA dalam menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatannya bersifat mandiri, bukan organisasi pemerintah dan politik, sukarela dan tidak mencari keuntungan, dengan dijiwai etika kekeluargaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 6</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">TUJUAN</p> <p class="MsoNormal">(1) Organisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan, memupuk, membina dan <span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>mengembangkan kecintaan terhadap alam beserta segenap isinya sebagai <span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>pernyataan rasa cinta terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">(2) Organisasi ini bertujuan pula untuk mengembangkan dan membina pribadi yang luhur, <span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>ketahanan jasmani dan rohani, serta ilmu pengetahuan demi kemanusiaan.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 7</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">USAHA</p> <p class="MsoNormal">Didalam usaha mencapai tujuannya, organisasi ini, baik sendiri maupun bekerja sama dengan organisasi-organisasi dan badan-badan lain yang seazas dengannya, menyelenggarakan usaha-usaha, kegiatan-kegiatan serta tindakan-tindakan yang positif untuk mengenal dan mencintai alam, kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB III<br />LAMBANG, BENDERA DAN LAGU</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 8</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">LAMBANG</p> <p class="MsoNormal">Lambang PUMBAKALA berbentuk segitiga berwarna coklat yang ditengahnya terdapat daun berwarna hijau serta arah mata angin dan telapak kaki kanan di dalam lingkaran berwarna hitam.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 9</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BENDERA</p> <p class="MsoNormal">Bendera PUMBAKALA adalah lambang PUMBAKALA ditambah dengan gambar segitiga, daun hijau, arah mata angin dan telapak kaki kanan di dalam lingkaran dengan warna dasar hijau.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 10</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">LAGU</p> <p class="MsoNormal">Lagu PUMBAKALA berjudul mars pumbakala dan di sahkan bersama.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB IV</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 11</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">ANGGOTA</p> <p class="MsoNormal">Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam organisasi.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB V</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 12</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">ORGANISASI</p> <p class="MsoNormal">Pengurus dan tata cara kerja PUMBAKALA ditentukan sendiri oleh anggota-anggotanya.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 13</p> <p class="MsoNormal">Untuk mengatur jalannya organisasi dibentuk sebuah Badan Pengurus yang bertugas dalam masa jabatan satu tahun serta dapat dipilih kembali sebanyak-banyaknya untuk satu masa jabatan berikutnya.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 14</p> <p class="MsoNormal">Badan Pengurus bertugas mengatur jalannya organisasi dan melakukan hubungan-hubungan kerjasama dengan pihak luar yang dianggap perlu.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 15</p> <p class="MsoNormal">Kekuasaan tertinggi organisasi terletak di tangan Rapat Umum Anggota.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB VI</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 16<br />KEKAYAAN</p> <p class="MsoNormal">Kekayaan organisasi didapat dari uang pangkal, iuran anggota, sumbangan yang tidak mengikat, serta usaha-usaha lain yang sah dan halal, serta tidak bertentangan dengan azas organisasi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB VII</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 17<br />PEMBUBARAN</p> <p class="MsoNormal">Organisasi ini hanya dapat dibubarkan jika disetujui/diusulkan oleh sedikitnya 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota dalam Rapat Umum Anggota.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB VIII<br />PERATURAN-PERATURAN LAIN</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB IX</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="color: rgb(35, 31, 32);">PENUTUP<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="color: rgb(35, 31, 32);">Anggaran Dasar ini ditetapkan berdasarkan keputusan musyawarah dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="color: rgb(35, 31, 32);">Ditetapkan kuningan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="color: rgb(35, 31, 32);">Pada tanggal 22 juli 2007</span><span style="color:black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">ANGGARAN RUMAH TANGGA<br />PUMBAKALA</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB I</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 1<br />USAHA<br /><!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="">Dalam usaha mencapai tujuannya, PUMBAKALA mengusahakan:<br />1. Latihan-latihan kecakapan dan ketrampilan jasmani dan rohani untuk seluruh anggotanya.<br />2. Mengadakan acara-acara hidup di alam terbuka.<br />3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dan bangsa <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>, serta kemanusiaan pada umumnya.<br />4. Mengembangkan ilmu pengetahuan.<br />5. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan dasar dan tujuan PUMBAKALA.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB II</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 2<br />KEANGGOTAAN</p> <p class="MsoNormal">Seorang anggota gugur keanggotaannya karena:<br />1. Meninggal dunia.<br />2. Minta berhenti secara tertulis.<br />3. Dikeluarkan atau dipecat.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 3<br />Hak dan kewajiban anggota:</p> <p class="MsoNormal">1. Setiap anggota wajib membela, mempertahankan dan menjujung nama baik organisasi.<br />2. Setiap anggota wajib menaati peraturan-peraturan organisasi.<br />3. Setiap anggota berhak untuk membela dirinya di depan Rapat Umum Anggota jika ia</p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>merasa dirugikan oleh organisasi.<br />4. Setiap anggota mempunyai hak bicara dan hak suara.</p> <p class="MsoNormal">5. Setiap anggota PUMBAKALA pada waktu dilantik harus mengucapkan janji sebagai</p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>berikut:</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">“Demi kehormatanku sebagai bangsa <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>, kami berjanji:<br />1.<span style=""> </span>Untuk selalu berbakti dan menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, Bangsa dan </p> <p class="MsoNormal"><span style=""> </span>Tanah Air, serta umat manusia pada umumnya dan almamater Bangsa <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.<br />2.<span style=""> </span>Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.<br />3.<span style=""> </span>Menepati kewajiban-kewajiban sebagai anggota PUMBAKALA.”</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB III</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 4<br />ORGANISASI</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Ayat (1)</p> <p class="MsoNormal">(1) Badan Pengurus organisasi terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua dan Sekretaris Umum yang dibantu oleh Ketua Bidang.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Ayat (2)</p> <p class="MsoNormal">Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh Sekretaris Umum yang dibantu oleh Ketua-ketua Bidang Logistik, Keuangan, Lapangan serta Pendidikan dan Latihan.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Ayat (3)</p> <p class="MsoNormal">Ketua Umum bertanggung jawab mengenai kegiatan organisasi kepada seluruh anggota dalam rapat anggota. Sekretaris Umum dan Ketua-ketua Bidang bertanggung jawab kepada Ketua Umum dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Ayat (4)</p> <p class="MsoNormal">Ketua Umum dipilih oleh seluruh anggota satu tahun sekali dalam Rapat Umum Anggota.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Ayat (5)</p> <p class="MsoNormal">Ketua Umum harus membuat rencana kerja untuk selama masa jabatannya.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB IV</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 4<br />RAPAT</p> <p class="MsoNormal">Rapat Umum Anggota diselenggarakan setahun sekali, sekaligus memilih dan mensahkan Badan Pengurus.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 6</p> <p class="MsoNormal">Rapat Umum Anggota dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 7</p> <p class="MsoNormal">Rapat Umum Anggota dianggap sah bila disetujui oleh sekurang-kurangnya 1/2 (setengah) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota yang hadir.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB V</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">Pasal 8<br />KEKAYAAN</p> <p class="MsoNormal">Bila PUMBAKALA bubar, kekayaan diserahkan kepada badan-badan yang ditunjuk oleh Rapat Umum Anggota terakhir yang khusus diadakan untuk itu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB VI<br />LAIN-LAIN</p> <p class="MsoNormal">Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga akan diatur dalam peraturan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">BAB VII</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="color: rgb(35, 31, 32);">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="color: rgb(35, 31, 32);">Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan berdasarkan keputusan musyawarah mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="color: rgb(35, 31, 32);">Ditetapkan kuningan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="color: rgb(35, 31, 32);">Pada tanggal 22 juli 2007</span><span style="color:black;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-45051631627681853192008-06-21T11:42:00.001+07:002008-12-12T08:31:22.952+07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJFXet9MTMWOlCAgDr8Ls1vg4wNvT_QOgmQ3cxSm5lqvVW4R4V1wnxIi4YkBzkNM0fkz_T91vampZ7BDWgO0D18Ej2rbvW7oC8LBzlvLaEIsuSi4AyKr6WvXlzUb7MUkkUdGucAlL_37zH/s1600-h/Foto(172).jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJFXet9MTMWOlCAgDr8Ls1vg4wNvT_QOgmQ3cxSm5lqvVW4R4V1wnxIi4YkBzkNM0fkz_T91vampZ7BDWgO0D18Ej2rbvW7oC8LBzlvLaEIsuSi4AyKr6WvXlzUb7MUkkUdGucAlL_37zH/s320/Foto(172).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5214190857882629874" border="0" /></a>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-77907652023897995522008-06-16T22:18:00.000+07:002008-12-12T08:31:23.107+07:00AHMAD LAGI MANJAT<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQo27Tq_ehLuY95inwTm67j2JxMHFu6h4nz8SYNjz95DTfPl-xS4m_kOHehqQWGJ56WgnIt57oRHdVPV9XYK3s-tuzFSFYfJf5kvkwLkJ0nrIMYEnYvlh_i6IxKj12JFjwgV08qYR7ea9i/s1600-h/lagi+manjat.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQo27Tq_ehLuY95inwTm67j2JxMHFu6h4nz8SYNjz95DTfPl-xS4m_kOHehqQWGJ56WgnIt57oRHdVPV9XYK3s-tuzFSFYfJf5kvkwLkJ0nrIMYEnYvlh_i6IxKj12JFjwgV08qYR7ea9i/s320/lagi+manjat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5212499730116582946" border="0" /></a>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-47854839838712219012008-06-16T21:41:00.000+07:002008-12-12T08:31:23.376+07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_puVjqMKLLaoa2pycC3RxbRwddHtY9f8SyPD5etSAsBHOiIw946VtZW2t6HNy8TybEsYuJ45BN44IycLBdHhQOn6v19iTuQKB5JpzvOYrA70xYnMOVwAenoJN8rETiYO_SKMAUXr_KMcu/s1600-h/lagi+manjat.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_puVjqMKLLaoa2pycC3RxbRwddHtY9f8SyPD5etSAsBHOiIw946VtZW2t6HNy8TybEsYuJ45BN44IycLBdHhQOn6v19iTuQKB5JpzvOYrA70xYnMOVwAenoJN8rETiYO_SKMAUXr_KMcu/s320/lagi+manjat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5212490083488191618" border="0" /></a>SMANGAT!!!!!!<br /><br />dikit lagi puncak. . . .Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-77469299382900754112008-05-28T20:48:00.000+07:002008-12-12T08:31:23.738+07:00lagi penghijauan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf2HQ8fHcLnEXrKWHZuQdPw63AMPZO0xXsrs-4RtpCzHDVSmJxnfFLTbVlNEGkFFb05CCLe0immDfewFCAP13ZIU74vn2liP8H_nN7ZgvP0ic5-v5tR_Gx5jWQptZi4qVWxJBV8f6F-kVI/s1600-h/Untitled-1+copy.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf2HQ8fHcLnEXrKWHZuQdPw63AMPZO0xXsrs-4RtpCzHDVSmJxnfFLTbVlNEGkFFb05CCLe0immDfewFCAP13ZIU74vn2liP8H_nN7ZgvP0ic5-v5tR_Gx5jWQptZi4qVWxJBV8f6F-kVI/s320/Untitled-1+copy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5205441841057799186" border="0" /></a>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-59122558020555918522008-05-28T20:34:00.001+07:002008-12-12T08:31:23.907+07:00tree green<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3unmfLdvgz4w8blmDT1uth1z6IHeQkaZ96c32d92_4oefUxBgoQZk8iTL68BDdYxziCGtF0ev8mp45mg1xF5wLGXNwwyssFny-hPHXLuAU5bHpQDXsjaIFuYgrUDdMyPhi7llV6aYfg1s/s1600-h/DSC00054.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3unmfLdvgz4w8blmDT1uth1z6IHeQkaZ96c32d92_4oefUxBgoQZk8iTL68BDdYxziCGtF0ev8mp45mg1xF5wLGXNwwyssFny-hPHXLuAU5bHpQDXsjaIFuYgrUDdMyPhi7llV6aYfg1s/s320/DSC00054.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5205422182992485378" border="0" /></a>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-46603095596669223402008-05-28T20:27:00.000+07:002008-12-12T08:31:23.924+07:00gua banget<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxNZWpqsetx_jLfHsbfezemSNgbVurKcPgPlcJKKdTNKxEq9x1BEp16gOXXt9V0LGWRyR1naImvQSAcUpt_84PaCD7ngTLa_ND2hK03vrIEV27QAyDrXzskSaVRkU-jhBW2VGJtW_FxfjR/s1600-h/DSC00043+copy.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxNZWpqsetx_jLfHsbfezemSNgbVurKcPgPlcJKKdTNKxEq9x1BEp16gOXXt9V0LGWRyR1naImvQSAcUpt_84PaCD7ngTLa_ND2hK03vrIEV27QAyDrXzskSaVRkU-jhBW2VGJtW_FxfjR/s320/DSC00043+copy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5205420963221773298" border="0" /></a>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-63602191707591937582008-05-27T10:53:00.002+07:002010-03-12T21:09:31.585+07:00Tips Pendakian<p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style=""><span style="">1.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="">Tips Merencanakan Rute Pendakian <o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Jarak </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;">Rata-rata pendaki bisa berjalan kira-kira 8 – 16 Km per harinya dengan membawa ransel yang penuh. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]--><st1:city st="on"><st1:place st="on">Medan</st1:place></st1:city> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><st1:place st="on"><st1:city st="on">Medan</st1:city></st1:place> dan kondisi dari jalan setapak akan mempengaruhi kemampuan fisik seorang pendaki. Tambahkan atau lebihkan perencanaan waktu pendakian jangan dibuat pas-pasan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Hari Pertama </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;">Hari pertama dialam bebas, merupakan hari penyesuaian dan membiasakan diri dengan ransel, sepatu dan gerakan fisik. Jika sudah lama tidak melakukan pendakian sebaiknya melakukan latihan fisik sebelumnya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Hari Istirahat </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;">Pada gunung yang mempunyai jalur pendakian yang cukup panjang, ada baiknya menambah satu hari untuk bersantai agar tubuh tidak terlalu letih. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Kemampuan Diri </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;">Hindari membuat rencana pendakian melebihi kemampuan fisik dan pengetahuan tentang pendakian gunung yang dimiliki, agar target pendakian bisa tercapai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Alternatif </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;">Pada saat merencanakan pendakian ada baiknya juga menambah rute cadangan sebagai alternative, jika jalur utama tidak bisa digunakan karena satu dan lain hal.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Hindari Musim yang Ramai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;">Hindari mendaki pada musim pendakian yang ramai pengunjung. Pendakian pada musim yang ramai akan membuat kita kurang bisa menikmatinya. Kerusakan alam mungkin bertambah karena ramai para pendaki yang membutuhkan tempat mendirikan tenda.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style=""><span style="">2.<span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="">Tips Agar Terhindar Dari Dehydrasi <o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Minumlah air sebelum memulai kegiatan fisik. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Minumlah air sedikit-sedikit secara teratur. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Minumlah air yang dingin karena mudah diserap oleh usus daripada air yang panas atau hangat. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Hindari air yang mengandung gula, karena gula menghalangi air menyerap cairan. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Aturlah semudah mungkin untuk menempatkan botol minum agar mudah menjangkaunya selama perjalanan pendakian. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Jadikanlah minum air sebagai kebiasaan. Jika haya tergantung pada rasa haus, akan memberikan peluang kepada anda segera terkena dehydrasi. Aturlah waktu minum paling tidak 8 ons atau 236 mililiter air untuk setiap setengahjam dari kegiatan fisik. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style=";font-family:";font-size:7pt;" > </span></span></span><!--[endif]-->Hindari minuman beralkohol dan yang mengandung cafein. Karena keduanya meningkatkan kegiatan urine sehingga tubuh kehilangan air lewat urine.</p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><a href="http://www.ziddu.com/myfiles.php"></a><a href="http://www.ziddu.com/download/8936917/DiktatPumbakala.pdf.html">Diktat Pumbakala</a><br /><b style=""><span style=""> </span><o:p></o:p></b></p>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3126370298972704282.post-69278262355360171762008-05-27T10:48:00.000+07:002008-12-12T08:31:23.951+07:00Crocodilus Genitrus (buaya genit)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcWTafU_QH36kQ3IfCeCoLeupPWWai2YPuCClwyylDQqPf4CYpixG-Fzq0hvbkZy2umni9hrzYA8J-9bPxXi4GCc2ixFEb8HOlfKery8VCrO8T7Fgb_fOJU8RnchsSBFtEi_P4uOE9idiG/s1600-h/11052008(032)+copy.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcWTafU_QH36kQ3IfCeCoLeupPWWai2YPuCClwyylDQqPf4CYpixG-Fzq0hvbkZy2umni9hrzYA8J-9bPxXi4GCc2ixFEb8HOlfKery8VCrO8T7Fgb_fOJU8RnchsSBFtEi_P4uOE9idiG/s320/11052008(032)+copy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5204899880609553378" border="0" /></a>Penempuh Rimba dan Kelestarian Alamhttp://www.blogger.com/profile/13054322605626705213noreply@blogger.com0